Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selayan Agus Arifin Nu`mang memotivasi para mahasiswa dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang sukses menduduki peringkat ketiga tertinggi se-Indonesia dalam Workshop Indonesia Manajemen Student Conference (IMSCo) di Auditorium Prof Amiruddin Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis.

"Kita sekarang dari sisi pertumbuhan ekonomi menempati posisi ketiga tertinggi di Indonesia dengan capaian hingga 7,41 persen. Ini tentu merupakan prestasi yang patut disyukuri," kata Wagub Sulsel, Agus Arifin Nu`mang dalam kesempatan tersebut.

Ia menjelaskan, jika bisa mempertahankan posisi seperti itu atau diangka 7,41 persen maka sudah begitu bagus. Namun pihaknya akan terus berupaya mendorong agar bisa lebih baik lagi.

Salah satu yang dinilai penting dilakukan pemerintah, yakni berupaya menjaga kemamanan dan ketentraman di daerahnya. Sebab jika bisa dipertahankan tetap kondusif maka tentu peluang bisnis di provinsi yang dipimpinya bersama Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo itu maka perpeluang untuk semakin berkembang.

Pihaknya juga sekaligus mengajak masyarakat khususnya kalangan mahasiswa untuk juga memberika peran nyata dalam menjaga keamanan dan ketentraman agar investasi semakin berkembang kedepan.

"Semua ini (peningkatan ekonomi) tentunya tidak bisa dilepaskan dari faktor keamanan Sulsel yang baik. Tidak ada pertumbuhan ekonomi yang baik jika tidak dilandasi dengan kondisi yang damai. Kita lihat contohnya Turki yang mengalami penurunkan pertumbuhan setelah adanya aksi kudeta dan beberapa kejadian yang lain," jelasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menyatakan pertumbuhan ekonomi di provinsi Sulsel memang lebih tinggi dari nasional sekaligus menduduki peringkat tertinggi ketiga setelah Sulawesi Tengah dan Papua pada 2016.

"Sesuai rilis BPS pada 6 Februari 2017, disebutkan pertumbuhan ekonomi sulsel itu lebih tinggi dari nasional 5,02 persen dan tertinggi ketiga setelah Sulawesi Tengah 9,98 persen dan Papua 9,21 persen," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK 6 Sulampua, Muhammad Yusuf.

Ia menjelaskan, data yang diterima dari BPS Sulsel itu menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2016 sebesar 7,41 persen.

Di sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi sulsel bersumber dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga 5,48 persen dan pertumbuhan investasi 7,02 persen.

Secara sektoral, sumber pertumbuhan ekonomi sulsel terutama didorong oleh pertumbuhan sektor pertanian 8,08 persen, sektor perdagangan 9,87 persen, sektor industri pengolahan 8,15 persen, dan sektor konstruksi 6,75 persen.

"Adapun sektor jasa keuangan dan asuransi merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi 13,63 persen meski hanya memiliki andil 3,8 persen terhadap PDRB Sulsel,"katanya.

Sementara untuk perkembangan industri bank umum Sulsel per Desember 2016, kata dia, nilai aset industri bank umum Sulsel per Des 2016 sebesar Rp125,95 trilliun tumbuh 7,13 persen.

Pertumbuhan aset tersebu didorong oleh pertumbuhan kredit 11.73 persen dengan nominal mencapai Rp106,12 Trilliun. Pertumbuhan kredit Sulsel tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan kredit nasional 10,08 persen.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024