Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan dengan tema "Tata Perdagangan untuk Gerakkan Ekonomi Domestik dan Tingkatkan Ekspor" yang berlangsung di Jakarta, Senin.
"Syahrul didaulat menjadi pembicara pada Rapat Kerja tersebut setelah Kementerian Perdagangan melihat sepak terjang gubernur dalam membangun perekonomian Sulsel," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Sulsel Devo Khaddafi di Makassar, Senin.
Di bawah kendali pemerintahan Syahrul, Sulsel menjadi daerah dengan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di atas rata rata nasional.
Selain itu, Syahrul mampu menciptakan kondisi ekonomi di Sulsel stabil dengan inflasi yang terkendali, perputaran uang tinggi dan semakin kecilnya angka kredit macet.
"Strategi ekonomi Syahrul inilah yang kemudian menjadi bahan presentasi dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI," kata Devo.
Setidaknya ada lima hal penting yang dikemukakan Syahrul dalam rapat kerja tersebut, yakni tanggung jawab kelembagaan sampai di tingkat regulator serta operator, agenda yang harus jelas dan dipahami serta berkolaborasi dengan semua pelaku ekonomi, dukungan anggaran oleh perbankan, penanganan yang akseleratif dan perlu asistensi pusat, serta menata perdagangan secara holistik dan kesisteman dari hulu sampai hilir.
Yang menarik, dalam kesempatan ini Syahrul juga menyarankan pentingnya duduk bersama antara pemerintah, pengusaha dan perbankan serta perlu adanya pendekatan sektoral serta pemetaan kewilayahan.
"Hal ini menjadi salah satu titik kunci keberhasilan di sektor perdagangan seperti di Sulsel," ungkap Syahrul.
Saran inipun diapresiasi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Bahkan Mendag sendiri menyampaikan saran Syahrul tersebut akan menjadi agenda rutin Kemendag.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh provinsi se-Indonesia, atase dagang dan ITPC yg ada di seluruh dunia, seluruh pejabat kemendag serta sejumlah pengusaha besar seperti perusahaan Gajah Tunggal, Sinar Mas, Global International, Artha Graha Network , Rahmat Gobel, Marie E. Pangestu, Alwi Shihab dan pengusaha-pengusaha besar lainnya.
"Syahrul didaulat menjadi pembicara pada Rapat Kerja tersebut setelah Kementerian Perdagangan melihat sepak terjang gubernur dalam membangun perekonomian Sulsel," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Sulsel Devo Khaddafi di Makassar, Senin.
Di bawah kendali pemerintahan Syahrul, Sulsel menjadi daerah dengan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di atas rata rata nasional.
Selain itu, Syahrul mampu menciptakan kondisi ekonomi di Sulsel stabil dengan inflasi yang terkendali, perputaran uang tinggi dan semakin kecilnya angka kredit macet.
"Strategi ekonomi Syahrul inilah yang kemudian menjadi bahan presentasi dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI," kata Devo.
Setidaknya ada lima hal penting yang dikemukakan Syahrul dalam rapat kerja tersebut, yakni tanggung jawab kelembagaan sampai di tingkat regulator serta operator, agenda yang harus jelas dan dipahami serta berkolaborasi dengan semua pelaku ekonomi, dukungan anggaran oleh perbankan, penanganan yang akseleratif dan perlu asistensi pusat, serta menata perdagangan secara holistik dan kesisteman dari hulu sampai hilir.
Yang menarik, dalam kesempatan ini Syahrul juga menyarankan pentingnya duduk bersama antara pemerintah, pengusaha dan perbankan serta perlu adanya pendekatan sektoral serta pemetaan kewilayahan.
"Hal ini menjadi salah satu titik kunci keberhasilan di sektor perdagangan seperti di Sulsel," ungkap Syahrul.
Saran inipun diapresiasi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Bahkan Mendag sendiri menyampaikan saran Syahrul tersebut akan menjadi agenda rutin Kemendag.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh provinsi se-Indonesia, atase dagang dan ITPC yg ada di seluruh dunia, seluruh pejabat kemendag serta sejumlah pengusaha besar seperti perusahaan Gajah Tunggal, Sinar Mas, Global International, Artha Graha Network , Rahmat Gobel, Marie E. Pangestu, Alwi Shihab dan pengusaha-pengusaha besar lainnya.