Makassar (Antara Sulsel) - Polrestabes Makassar memiliki ruang kendali darurat (command centre) yang terintegrasi dengan war room Pemerintah Kota Makassar dalam memantau situasi kota ini selama 24 jam.

"Ini adalah salah satu model reformasi birokrasi yang oleh pemerintah dan kepolisian bersama-sama dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono usai peresmian `command centre` di Polrestabes Makassar, Rabu.

Didampingi Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi beserta pejabat Pemkot Makassar lainnya juga langsung mengecek semua teknologi baik berupa sebaran `closed circuit television` (CCTV) maupun layar besar di Mapolrestabes.

Irjen Pol Muktiono mengatakan, pelayanan pengaduan yang bersifat darurat ini akan terus dilakukan evaluasi agar pelayanan yang diberikan semakin prima.

"Melihat intensitas keluhan masyarakat Makassar terkait aksi-aksi unjuk rasa yang terkadang tidak terkendali sehingga mengakibatkan kemacetan dan membuat aktivitas masyarakat terhambat, command centre ini akan jadi salah satu solusi dalam memantau itu semua," katanya.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan dengan hadirnya command centre ini, semua unsur pelayanan baik polisi maupun pemerintah akan berada dalam satu ruangan dan mengintegrasikan semua keluhan masyarakat tersebut.

"Dengan adanya command center, dinas-dinas tersebut akan disinergikan dalam satu ruangan untuk menerima laporan masyarakat dan memantau kondisi kota selama 24 jam," jelas Endi.

Lebih lanjut, Endi menjelaskan bahwa fasilitas yang didukung teknologi ini cukup mampu memangkas proses birokrasi jika menghadapi keluhan publik, utamanya penanganan unjuk rasa dan kejahatan jalanan.

Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Syamsu Ridwan menambahkan, jembatan layang (flyover) dan sepanjang jalan Urip Sumoharjo akan menjadi pusat perhatian pengamanan unjuk rasa pada "tactical floor".

"Dilakukan penempatan personil pada sejumlah titik di jalan Urip Sumoharjo, khususnya di flyover karena hampir tiap saat unjuk rasa sering terjadi di sana dan itu adalah jantung kota Makassar," jelasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024