Mamuju (Antara Sulbar) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membangun rumah sakit untuk menjadi rujukan peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah Provini Sulbar.

"Pemerintah berharap rumah sakit Sulbar yang sementara dibangun ini dapat menjadi rujukan seluruh kabupaten dan seluruh wilayah lain diluar Provinsi Sulbar," kata Gubernur Sulbar, Carlo Brix Tewu di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, RS Regional Sulbar, masih banyak hal yang dianggap perlu dilakukan pembenahan, seperti kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan, masih ada pegawainya yang kurang disiplin.

"Tidak disiplin itu merupakan bagian dari korupsi waktu ini, harus disadari untuk diperbaiki dimasa mendatang, kemudian lingkungan disini kurang bersih, dan juga perlu dibenahi," katanya.

Carlo MENGATAKAN, sumber daya manusia yang dimiliki Sulbar dianggap masih belum ada peningkatan, sehingga kedepan perlu dilakukan perubahan berbagai aspek.

"Dan itu mesti diawali dari kemauan diri pribadi dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat, kalau belum ada kemauan maka sulit berubah, intinya adalah kesadaran dan peningkatan professional," ujarnya.

Proyek pembangunan rumah sakit rujukan Sulbar merupakan rumah sakit kelas B, dikerjakan PT Nindya Karya dan dianggarkan sebesar Rp195 miliar dengan memanfaatkan anggaran kerjasama dengan pusat investasi pemerintah (PIP).

Rumah sakit tersebut dibangun diatas lahan 15.000 meter persegi, dengan luas gedung kurang lebih 8.000 meter persegi dengan kapasitas 212 kamar tidur lima lantai.

Fasilitas kamar tidur dimiliki terdiri 212 untuk dua tempat tidur VVIP, enam tempat tidur VIP, 24 kamar kelas 1, 36 kamar kelas 2 dan kamar kelas 90 kamar.

Selain itu terdapat 8 tempat tidur isolasi 12 ruang ICU, dan 10 kamar ruang ICCU enam kama PICU dan 12 kamar dialisis 12.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024