Topoyo (Antara Sulbar) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, mengaku tengah fokus membangun sektor kesehatan dalam mendukung layanan yang lebih baik di tengah masyarakat.
"Kita fokus untuk membangun sektor kesehatan agar menjadi lebih baik tidak hanya datang dari satu lembaga saja, tetapi semua stakeholder bisa berkolaborasi dalam memajukan sektor itu," kata Wakil Bupati Mateng, H Amin Jasa di Mamuju Tengah, Kamis.
Wakil Bupati mencontohkan untuk memperbaiki lingkungan yang kotor di wilayah itu, karena merupakan sumber penyakit, maka harus ada Dinas Pekerjaan Umum yang akan memperbaiki saluran air.
Kemudian ada PDAM untuk menyediakan air bersih dan juga ada Kepala Desa (Kades) dengan kegiatan pembangunan desanya.
"Ini harus saling terkait, sehingga melalui Forum SKPD bidang Kesehatan dengan menghadirkan SKPD terkait, para camat, kepala-kepala Puskesmas, dan juga beberapa kades," katanya.
Dalam menjalankan program kesehatan setiap instansi tidak lagi berjalan sendiri-sendiri tetapi harus memikirkan terintegrasi serta sinergitas bagaimana antar program yang satu dengan lainnya saling menguatkan.
Karena saling membantu, menunjang dan memfasilitasi itu mempercepat pelaksanaan setiap program yang dilakukan.
Diakui juga bahwa anggaran untuk membangun sektor kesehatan serba terbatas, tetapi tidak menyurutkan pemerintah daerah untuk melalaikan program pembangunan di sektor itu.
Bahkan pemkab terus berupaya menjadikan puskesmas di setiap kecamatan lebih modern serta tenaga medis seperti dokter dan perawat selalu tersedia.
Selain itu yang menjadi perhatian Pemkab Mateng juga adalah bagaimana mengubah `mindset` atau cara berpikir dari segi pelayanan bagi petugas kesehatan, baik di klinik, puskesmas maupun rumah sakit.
"Kita fokus untuk membangun sektor kesehatan agar menjadi lebih baik tidak hanya datang dari satu lembaga saja, tetapi semua stakeholder bisa berkolaborasi dalam memajukan sektor itu," kata Wakil Bupati Mateng, H Amin Jasa di Mamuju Tengah, Kamis.
Wakil Bupati mencontohkan untuk memperbaiki lingkungan yang kotor di wilayah itu, karena merupakan sumber penyakit, maka harus ada Dinas Pekerjaan Umum yang akan memperbaiki saluran air.
Kemudian ada PDAM untuk menyediakan air bersih dan juga ada Kepala Desa (Kades) dengan kegiatan pembangunan desanya.
"Ini harus saling terkait, sehingga melalui Forum SKPD bidang Kesehatan dengan menghadirkan SKPD terkait, para camat, kepala-kepala Puskesmas, dan juga beberapa kades," katanya.
Dalam menjalankan program kesehatan setiap instansi tidak lagi berjalan sendiri-sendiri tetapi harus memikirkan terintegrasi serta sinergitas bagaimana antar program yang satu dengan lainnya saling menguatkan.
Karena saling membantu, menunjang dan memfasilitasi itu mempercepat pelaksanaan setiap program yang dilakukan.
Diakui juga bahwa anggaran untuk membangun sektor kesehatan serba terbatas, tetapi tidak menyurutkan pemerintah daerah untuk melalaikan program pembangunan di sektor itu.
Bahkan pemkab terus berupaya menjadikan puskesmas di setiap kecamatan lebih modern serta tenaga medis seperti dokter dan perawat selalu tersedia.
Selain itu yang menjadi perhatian Pemkab Mateng juga adalah bagaimana mengubah `mindset` atau cara berpikir dari segi pelayanan bagi petugas kesehatan, baik di klinik, puskesmas maupun rumah sakit.