Mamuju (Antara Sulbar) - Jalur jalan yang dibangun pemerintah di Provinsi Sulawesi Barat menghubungkan antara Kabupaten Mamuju menuju Kabupaten Mamasa yang berada di pegunungan Sulbar diharapkan dapat semakin meningkatkan pembangunan ekonomi setempat.
"Sejak tahun 2014 telah dilaksanakan pembangunan jalan dan jembatan antarkabupaten dan provinsi di Sulbar dalam rangka mendukung konektivitas ekonomi antarwilayah," kata Pejabat Gubernur Sulbar Carlo Brix Tewu, di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, salah satu pembangunan infrastruktur itu adalah jalan antara Kabupaten Mamuju melalui ruas Salubatu, Mambi, Malabo, menuju Kabupaten Mamasa, dan akan menghubungkan dengan Kabupaten Toraja Utara yang merupakan wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut dia, jalan tersebut juga akan dapat menghubungkan daerah di sejumlah provinsi di Pulau Sulawesi, di antaranya Makale dan Palopo, Provinsi Sulsel, dan wilayah Kendari Bau-bau Wangi-wangi, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan total panjang mencapai 124,71 kilometer.
"Kondisi jalan tersebut telah mantap dilalui kurang lebih 38 persen dan masih tidak mantap dilalui kurang lebih 62 persen, namun diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi," katanya lagi.
Ia berharap jalan yang merupakan penghubung antara kabupaten dan antarprovinsi itu dapat meningkatkan ekonomi Sulbar, dengan meningkatkan produksi sentra-sentra pertanian dan perkebunan serta menghubungkan Kabupaten Mamasa sebagai destinasi pariwisata di Sulbar dengan kawasan strategis nasional Tana Toraja.
Ia mengatakan, Sulbar sebagai daerah termuda di Sulawesi sangat potensial dibangun karena memiliki kekayaan alam serta potensi yang sangat melimpah, antara lain kakao dengan luas areal 15.690 hektare dan tingkat produksi sebesar 83.560 ton.
"Kalau produksi kakao dioptimalkan melalui program kakao berkelanjutan dari pemerintah pusat akan semakin menopang ekonomi daerah, apalagi di Sulbar juga terdapat komoditas sawit dengan luas areal sebesar 61.200 hektare dengan produksi sebesar 797.700 ton pada tahun 2015 yang akan turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Sulbar," katanya pula.
"Sejak tahun 2014 telah dilaksanakan pembangunan jalan dan jembatan antarkabupaten dan provinsi di Sulbar dalam rangka mendukung konektivitas ekonomi antarwilayah," kata Pejabat Gubernur Sulbar Carlo Brix Tewu, di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, salah satu pembangunan infrastruktur itu adalah jalan antara Kabupaten Mamuju melalui ruas Salubatu, Mambi, Malabo, menuju Kabupaten Mamasa, dan akan menghubungkan dengan Kabupaten Toraja Utara yang merupakan wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut dia, jalan tersebut juga akan dapat menghubungkan daerah di sejumlah provinsi di Pulau Sulawesi, di antaranya Makale dan Palopo, Provinsi Sulsel, dan wilayah Kendari Bau-bau Wangi-wangi, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan total panjang mencapai 124,71 kilometer.
"Kondisi jalan tersebut telah mantap dilalui kurang lebih 38 persen dan masih tidak mantap dilalui kurang lebih 62 persen, namun diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi," katanya lagi.
Ia berharap jalan yang merupakan penghubung antara kabupaten dan antarprovinsi itu dapat meningkatkan ekonomi Sulbar, dengan meningkatkan produksi sentra-sentra pertanian dan perkebunan serta menghubungkan Kabupaten Mamasa sebagai destinasi pariwisata di Sulbar dengan kawasan strategis nasional Tana Toraja.
Ia mengatakan, Sulbar sebagai daerah termuda di Sulawesi sangat potensial dibangun karena memiliki kekayaan alam serta potensi yang sangat melimpah, antara lain kakao dengan luas areal 15.690 hektare dan tingkat produksi sebesar 83.560 ton.
"Kalau produksi kakao dioptimalkan melalui program kakao berkelanjutan dari pemerintah pusat akan semakin menopang ekonomi daerah, apalagi di Sulbar juga terdapat komoditas sawit dengan luas areal sebesar 61.200 hektare dengan produksi sebesar 797.700 ton pada tahun 2015 yang akan turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Sulbar," katanya pula.