Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo menginstruksikan agar aktivitas pembelajaran di SMA Negeri 5 Makassar tetap berjalan normal pascapenahanan Kepsek Muhammad Yusran.

"Aktivitas tetap harus berjalan seperti biasanya, semua harus bekerja pada tugas pokok masing-masing," pesan Irman saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada upacara penaikan bendera, di Lapangan SMA Negeri 5 Makassar, Senin.

Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Makassar Muhammad Yusran, ditahan di Rutas Kelas I Makassar, atas perintah kejaksaan negeri Makassar terkait kasus dugaan pungutan liar.

Pada kesempatan tersebut, Kadisdik Sulsel juga mengingatkan agar seluruh siswa harus mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dan menjaga keamanan dan ketertiban sekolah.

"Semuanya harus tetap terjaga aman dalam menghadapi UNBK (ujiian nasional berbasis komputer)" imbau Irman.

Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Makassar Muhammad Yusran, resmi ditahan Kejaksaan Negeri Makassar terkait dugaan praktik pungutan liar (pungli) penerimaan siswa baru pada tahun ajaran 2016.

"Sudah kami tahan di Lapas, karena bukti-buktinya sudah mengarah ke sana," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Makassar Sri Suryanti Maluto pada Jumat (24/2).

Penahanan tersangka setelah berkas pemeriksaan rampung hingga diajukan terkait dugaan praktik pungutan liar saat penerimaan siswa baru tidak melalui sistem secara daring (online).

Modus operandinya pada sekolah tersebut, hanya melaporkan 12 kelas dengan kapasitas 36 orang siswa pada tiap kelas kepada operator Telkom. Namun fakta di lapangan ditemukan ada tambahan tiga kelas dengan jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 36 siswa didaftar secara "offline."

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024