Makassar (Antara Sulsel) - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, dan Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza) Kuala Trengganu, Malaysia sepakat melakukan kerjasama pertukaran mahasiswa yang direncanakan mulai Oktober 2017.

"Sambil mempersiapkan diri mengirim mahasiswa Unismuh, kita juga sedang mengatur pedoman penyelenggaraan dan jadwal kedatangan mahasiswa Unisza," ujar Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik Fakulitas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unismuh Makassar Andi Luhur Prianto di Makassar, Selasa.

Ia berharap kedua kampus tersebut bisa mengambil manfaat dari program pertukaran mahasiswa itu.

Luhur menjelaskan, terjalinya kesepakatan kedua perguruan tinggi itu terwujud, setelah delegasi Fisip Unismuh Makassar yang ia pimpin diterima pimpinan Fakulti Undang-Undang Hubungan Antarbangsa (FUHA) Unisza Kuala Trengganu di Kampus Gong Badak Malaysia beberapa waktu yang lalu.

"Dalam kunjungan ke kampus Malaysia itu kami juga mengikutsertakan puluhan mahasiswa program Magister Administrasi Publik Unismuh," ujar Luhur, seraya menambahkan jika Jurusan Ilmu Pemerintahan Unismuh telah merancang program `student mobility` dan terlibat aktif dalam SEAAM.

Di Kampus Unisza saat itu, kata dia, delegasi Unismuh Makassar diterima oleh Dr Abdul Majid Tahir Bin Mohamed (Timbalan Dekan Bidang Akademik dan Pra-Siswazah FUHA Unisza) dan Dr Nazli bin Ismail (Timbalan Dekan Bidang Hal Ehwal Pelajar dan Alumni FUHA Unisza).

Keduanya banyak menjelaskan profil FUHA, serta prospek kerjasama kedua institusi, yakni Unismuh dan Unisza.

Turut hadir juga dalam pertemuan itu Dr Ismail Suardi Wekke dari STAIN Sorong dan Dr Suyatno Ladiqi dari Unair Surabaya, yang keduanya sedang menjalani `visiting professor` di Unisza.

Pertemuan tersebut, lanjut dia, membicarakan tentang pelaksanaan kuliah kunjungan mahasiswa (student mobility) dari kedua kampus, yang sebelumnya telah diwadahi oleh konsorsium Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) serta kegiatan International Postgraduate Research Conference (IPRC)

Luhur menjelaskan, IPRC dilaksanakan sebagai wujud kolaborasi program pascasarjana untuk bekerja sama dan saling membantu, dan IPRC menjadi bagian dari kegiatan SEAAM yang akan dilaksanakan di Unisza Malayisa pada Oktober 2017.

Dalam pertemuan tersebut juga, kata Luhur, Timbalan Dekan Bidang Akademik dan Pra-Siswazah FUHA Unisza Abdul Majid Tahir bin Mohamed mengemukakan bahwa kegiatan pertukaran mahasiswa menjadi fokus kampus-kampus besar di Malaysia, yang didorong oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.

"Beliau begitu terbuka, terutama dari saudara serumpun. FUHA Unizsa telah membuka skim akademik yang memungkinkan pertukaran mahasiswa ini bisa berjalan," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024