Makassar (Antara Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, jika pelantikan dan serah terima jabatan Kepala Kejaksaan Negeri Makassar di rumah jabatannya itu atas permintaan dari Kepala Kejati Sulawesi Selatan Jan Maringka.
"Siapapun dia, baik lembaga atau organisasi lainnya yang membuat acara di rumah jabatan itu sah-sah saja dan tidak ada yang salah," ujar Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, pemilihan Baruga Anging Mammiri oleh Kajati Sulsel Jan Maringka semata-mata didasari pada pertimbangan lebih mendekatkan lagi perangkat daerah dengan perangkat kejaksaan yang baru.
"Diharapkan pelantikan, dan Sertijab yang dirangkaikan ramah-tamah dengan Pemerintah Kota ini bisa mendukung program Tim Pengawalan, Pengamanan, Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D)," ungkapnya.
Wali kota menyebut, terbentuknya TP4P dan TP4D adalah jawaban atas kehawatiran para pejabat pusat dan daerah akan dipidanakan menyusul aturan gubernur, wali kota, dan bupati dalam melaksanakan proyek pemerintah. Sehingga serapan anggaran menjadi kurang dan mengakibatkan pembangunan tersendat.
Menurut dia, TP4D nantinya akan mendampingi dan mengawal kepala daerah yang akan melaksanakan program pembangunan di setiap tingkatan dari pusat hingga daerah tingkat satu dan tingkat dua.
"Saya yakin independensi dari orang-orang di kejaksaan akan tetap sama seperti dulu, tetap tinggi tidak ada yang berubah," katanya.
Adapun pelantikan dan serah terima jabatan itu dari Kajari Deddy Suwardi Surachman ke pejabat baru Dicky Rachmad Raharjo.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Jan F Maringka yang ditemui usai pelantikan kajari mengaku jika proses seremoni pelantikan dan ramah tamah itu sengaja dilakukan di rujab wali kota hanya untuk memperkenalkan pejabat baru tersebut.
Ia juga menegaskan jika pelantikan di rujab wali kota tidak akan menurunkan wibawa dan independensi lembaganya maupun para bawahannya.
"Penegakan hukum terus berjalan Kajari yang baru cukup keras, kaku, dan tegas. Lebih cepat dan efisien dalam penegakan hukum. Ayo sama-sama kita kawal bangun Sulawesi Selatan, bangun Makassar," jelas Jan Maringka.
"Siapapun dia, baik lembaga atau organisasi lainnya yang membuat acara di rumah jabatan itu sah-sah saja dan tidak ada yang salah," ujar Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, pemilihan Baruga Anging Mammiri oleh Kajati Sulsel Jan Maringka semata-mata didasari pada pertimbangan lebih mendekatkan lagi perangkat daerah dengan perangkat kejaksaan yang baru.
"Diharapkan pelantikan, dan Sertijab yang dirangkaikan ramah-tamah dengan Pemerintah Kota ini bisa mendukung program Tim Pengawalan, Pengamanan, Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D)," ungkapnya.
Wali kota menyebut, terbentuknya TP4P dan TP4D adalah jawaban atas kehawatiran para pejabat pusat dan daerah akan dipidanakan menyusul aturan gubernur, wali kota, dan bupati dalam melaksanakan proyek pemerintah. Sehingga serapan anggaran menjadi kurang dan mengakibatkan pembangunan tersendat.
Menurut dia, TP4D nantinya akan mendampingi dan mengawal kepala daerah yang akan melaksanakan program pembangunan di setiap tingkatan dari pusat hingga daerah tingkat satu dan tingkat dua.
"Saya yakin independensi dari orang-orang di kejaksaan akan tetap sama seperti dulu, tetap tinggi tidak ada yang berubah," katanya.
Adapun pelantikan dan serah terima jabatan itu dari Kajari Deddy Suwardi Surachman ke pejabat baru Dicky Rachmad Raharjo.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Jan F Maringka yang ditemui usai pelantikan kajari mengaku jika proses seremoni pelantikan dan ramah tamah itu sengaja dilakukan di rujab wali kota hanya untuk memperkenalkan pejabat baru tersebut.
Ia juga menegaskan jika pelantikan di rujab wali kota tidak akan menurunkan wibawa dan independensi lembaganya maupun para bawahannya.
"Penegakan hukum terus berjalan Kajari yang baru cukup keras, kaku, dan tegas. Lebih cepat dan efisien dalam penegakan hukum. Ayo sama-sama kita kawal bangun Sulawesi Selatan, bangun Makassar," jelas Jan Maringka.