Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar memperkenalkan model sistem transportasi massalnya Smart Pete-pete (angkutan kota pintar) pada sejumlah pakar transportasi di acara Kordinasi Penerapan dan Penyusunan Rencana Aksi Green Transportation.

"Kita punya model transportasi massal `smart pete-pete` yang akan menjadi solusi bagi kemacetan di kota Makassar," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Kamis.

Di hadapan pakar Green Transportation Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Dr Ofyar Z Tamin, wali kota yang juga pakar tata kota menjelaskan detail rancangannya itu.

Angkutan smart pete-petenya itu sudah dilengkapi dengan wireless (Wi-fi) gratis, televisi dan penyejuk udara serta colokan listrik tiap tempat duduk untuk pengguna yang ingin mengisi ulang baterai telepon genggamnya (HP).

Sedangkan jumlah penumpang yang bisa ditampung sebanyak 16 orang, dengan rincian 12 penumpang duduk, empat berdiri dan satu khusus untuk kursi roda.

"Penumpang bisa sambil kerja di atas pete-pete dengan laptop atau netbook karena dilengkapi dengan soket listrik, biayanya lebih murah, aman dan nyaman dibandingkan berkendara motor. Harga tiketnya diperkirakan Rp10.000 dengan konsep 1 tiket untuk satu hari untuk semua jalur," urai Danny.

Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengaku jika prototipe untuk smart pete-petenya itu sudah diluncurkan pada 12 Desember 2016 dan mendapat sambutan oleh masyarakat.

Menurut dia, smart pete-pete akan menjadi bagian dari programnya untuk mengatasi kemacetan di kota ini sekaligus upaya peremajaan untuk angkutan kota.

Ia memaparkan sejak diluncurkan hingga saat ini smart pete-pete masih dalam tataran konsep yang sedang diuji-coba secara terus menerus sebelum diberlakukan.

Selain itu ia menyebut, jika konsep pete-pete smart lebih ramah lingkungan karena memanfaatkan energi surya selain bahan bakar premium sebagai sumber energinya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024