Makassar (Antara Sulsel) - DKI Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan nasional taekwondo antarmahasiswa yang rencananya digelar pada Agustus 2017.
"Untuk agenda kedepan, ada beberapa yang sudah ditetapkan seperti kejurnas antarmahasiswa di Jakarta pada Agustus 2017," kata Wakil Ketua PB TI, Nur Fajar usai membuka secara resmi pelaksanaan musyawarah provinsi TI Sulsel di Makassar, Sabtu.
PB TI berharap setiap daerah atau kampus bisa melibatkan atlet terbaiknya dalam pelaksanaan kali ini. Pihaknya juga berharap daerah fokus meningkatkan kemampuan atlet terbaiknya demi menjaga peluang meraih medali di sejumlah ajang kedepan.
Untuk kejurnas ini rencananya diikuti ratusan peserta dari puluhan perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia. Pihaknya juga berharap kegiatan ini bisa lebih ketat dari pelaksanaan sebelumnya di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Para atlet selanjutnya akan saling bersaing menjadi yang terbaik pada dua kategori yang diperlombakan seperti Kyorugi atau pertarungan dan Poomsae atau keindahan jurus.
Selain agenda kejurnas antarmahasiswa, pihaknya juga merencanakan melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan pelatih dan wasit yang dilakukan sepanjang 2017.
Untuk kegiatan awal sudah dilaksanakan di tiga daerah seperti Aceh, Batam dan Sumatera Utara. Untuk selanjutnya akan dilaksanakan diberbagai daerah untuk lebih memaksimalkan kemampuan pelatih dan wasit diberbagai daerah di Indonesia.
Ia menjelaskan, pada kegiatan ini sengaja melibatkan para pelatih nasional untuk memberikan pelatihan khususnya terkait perkembangan cabang olahraga tersebut.
"Akan banyak kegiatan diklat dan kepelatihan untuk lebih meningkatkan kemampuan pelatih dan wasit juri. Untuk agenda selanjutnya tentu saja persiapan kita menghadapi dua ajang bergengsi yakni SEA Games dan Asian Games," sebutnya.
Sekretaris Umum TI Sulsel demisioner, Muhammad Tahir menyatakan pihaknya memiliki banyak atlet dari kalangan mahasiswa yang punya kemampuan sehingga tidak ragu untuk bisa ambil bagian.
Pihaknya juga memberikan apresiasi tinggi terhadap bebebarapa kampus melalui UKM yang rutin melaksanakan kejuaraan nasional ataupun se-KTI seperti Politeknik Negeri Ujung Pandang, UIN Alauddin Makassar, STIMIK Dipanegara dan sebagainya.
Melalui kejuaraan antarpelajar dan mahasiswa itu, maka tentu menjadi wadah bagi para atlet untuk bisa memperlihatkan perkembangan dalam latihannya selama ini.
"Untuk agenda kedepan, ada beberapa yang sudah ditetapkan seperti kejurnas antarmahasiswa di Jakarta pada Agustus 2017," kata Wakil Ketua PB TI, Nur Fajar usai membuka secara resmi pelaksanaan musyawarah provinsi TI Sulsel di Makassar, Sabtu.
PB TI berharap setiap daerah atau kampus bisa melibatkan atlet terbaiknya dalam pelaksanaan kali ini. Pihaknya juga berharap daerah fokus meningkatkan kemampuan atlet terbaiknya demi menjaga peluang meraih medali di sejumlah ajang kedepan.
Untuk kejurnas ini rencananya diikuti ratusan peserta dari puluhan perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia. Pihaknya juga berharap kegiatan ini bisa lebih ketat dari pelaksanaan sebelumnya di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Para atlet selanjutnya akan saling bersaing menjadi yang terbaik pada dua kategori yang diperlombakan seperti Kyorugi atau pertarungan dan Poomsae atau keindahan jurus.
Selain agenda kejurnas antarmahasiswa, pihaknya juga merencanakan melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan pelatih dan wasit yang dilakukan sepanjang 2017.
Untuk kegiatan awal sudah dilaksanakan di tiga daerah seperti Aceh, Batam dan Sumatera Utara. Untuk selanjutnya akan dilaksanakan diberbagai daerah untuk lebih memaksimalkan kemampuan pelatih dan wasit diberbagai daerah di Indonesia.
Ia menjelaskan, pada kegiatan ini sengaja melibatkan para pelatih nasional untuk memberikan pelatihan khususnya terkait perkembangan cabang olahraga tersebut.
"Akan banyak kegiatan diklat dan kepelatihan untuk lebih meningkatkan kemampuan pelatih dan wasit juri. Untuk agenda selanjutnya tentu saja persiapan kita menghadapi dua ajang bergengsi yakni SEA Games dan Asian Games," sebutnya.
Sekretaris Umum TI Sulsel demisioner, Muhammad Tahir menyatakan pihaknya memiliki banyak atlet dari kalangan mahasiswa yang punya kemampuan sehingga tidak ragu untuk bisa ambil bagian.
Pihaknya juga memberikan apresiasi tinggi terhadap bebebarapa kampus melalui UKM yang rutin melaksanakan kejuaraan nasional ataupun se-KTI seperti Politeknik Negeri Ujung Pandang, UIN Alauddin Makassar, STIMIK Dipanegara dan sebagainya.
Melalui kejuaraan antarpelajar dan mahasiswa itu, maka tentu menjadi wadah bagi para atlet untuk bisa memperlihatkan perkembangan dalam latihannya selama ini.