Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Makassar terus berbenah dan berupaya untuk bisa mendapatkan akreditasi dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) yang nantinya diaplikasikan kepada para tenaga kerja.

"Akreditasi itu penting agar kita bisa menerbitkan sertifikat kompetensi untuk profesi-profesi tertentu," ujar Kepala Disnaker Makassar Andi Irwan Bangsawan di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, sejumlah pembenahan telah dilakukan oleh Disnaker Makassar agar mengantongi akreditasi dari BNSP supaya bisa menerbitkan sertifikat kompetensi untuk profesi tertentu seperti sertifikat keahlian operator alat berat atau karyawan hotel.

Berdasarkan data tenaga kerja Makassar pada 2016, angkatan kerja mencapai 526 ribu jiwa atau setara dengan 12,2 persen dari total penduduk 1,7 juta jiwa lebih.

Sedangkan jumlah pengangguran yang tercatat sebanyak 71.306 jiwa atau sekitar 6,64 persen. Dinas tenaga kerja sendiri masih punya pekerjaan berat dalam mengurangi angka pengangguran.

"Sebenarnya, peluang kerja itu cukup banyak, tapi sumber daya yang sesuai kebutuhan perusahaan itu masih kurang. Makanya, kita berupaya terus agar mendapat akreditasi BNSP untuk melatih para angkata kerja itu," jelasnya.

Sebelumnya, BNSP menunjuk enam kota di Indonesia untuk dijadikan pusat pengembangan keahlian (Skil Development Centre) di mana Makassar adalah satu diantaranya.

Ketua BNSP, Sumarna F Abdurahman mengatakan, kota Makassar, Denpasar, Medan, Karawang, Bojonegoro, dan Solo menjadi percontohan program dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Makassar adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dengan populasi penduduk yang cukup tinggi. Karenanya, keahlian sangat dibutuhkan untuk bisa terus bersaing," ujarnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024