Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar melalui Kelompok Usaha Bersama Mandiri binaan Dinas Perikanan dan Pertanian melakukan pengiriman perdana ikan beku sebanyak 20 ton ke Jakarta.

"Hari ini kita mulai melakukan pengiriman perdana 20 ton ikan beku ke Jakarta melalui Pelabuhan Untia dan selanjutnya akan banyak lagi aktivitas di sini," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.

Sebanyak 20 ton ikan segar hasil tangkapan nelayan Makassar binaan Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar dikemas dalam kontainer setelah melewati proses pembekuan.

Danny--sapaan akrab Ramdhan Pomanto yang didampingi Kepala DPP Abdul Rahman Bando mengaku saat ini Makassar memiliki dua sarana pembekuan, yakni di Pelabuhan Paotere dan Untia.

"Untuk perusahaan `cold storage` yang berfungsi membekukan hasil laut kita itu sudah ada di Paotere dan Untia. Nantinya, kedua industri ini akan sibuk jika pasar kita sudah meluas," katanya.

Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar Rahman Bando memaparkan, dinasnya membina kelompok budidaya perikanan yang jumlahnya sebanyak 73 kelompok, perikanan tangkap 140 kelompok, pengolah hasil perikanan 66 kelompok dan pemasar ikan sebanyak 93 kelompok.

"Kita juga punya kelompok budidaya air payau dengan jumlah Rumah Tangga Produksi (RTP) sebanyak 577 yang mengelola areal seluas 995 hektare. Realisasi produksi budidaya tambak 538 ton dengan nilai produksi Rp30,26 miliar," kata Rahman Bando.

Selain itu, DPP Makassar juga membina kelompok budidaya air tawar dengan jumlah RTP sebanyak 451 yang mengelola lahan seluas 3.5 hektare (ha) dengan realisasi produksi 707.6 ton senilai dengan Rp 11.121.750.000.

Ikan segar yang dikirim hari ini melewati proses pembekuan di Untia. Kapasitasnya mencapai 40 ton, sedangkan Paotere 100 ton. Adanya sarana pembekuan itu, membuat Pemkot Makasar mampu memaksimalkan produksi ikan segar dan siap menyuplai daerah lain.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024