Makassar (Antara Sulsel) - Ekspedisi produk otomotif Datsun menyusuri tiga daerah destinasi wisata di Sulawesi Selatan yakni Makassar, Maros dan Bulukumba.
"Ekspedisi ini diawali dengan karnaval di Anjungan Pantai Losari pada 19 Maret kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Maros hari ini," kata Head of Marketing Datsun Indonesia Christian Gandawinata disela-sela pelepasan tim ekspedisi Datsun di Makassar, Senin.
Menurut dia, di Kabupaten Maros tim Datsun bersama sejumlah wartawan mengunjungi tempat wisata seperti Rammang-Rammang dan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Kemudian dilanjutkan menuju Kabupaten Bulukumba di lokasi pembuatan perahu layar tradisional "phinisi" yakni Tana Beru. Selain menikmati keindahan alam di wilayah Sulsel, juga dilakukan kegiatan sosial.
"Dalam kunjungan sosial ini, Datsun mendominasikan buku dan raiser mengajar anak-anak setempat di `kelas inspirasi Datsun`," katanya.
Khusus di Bulukumba, tim ekspedisi selain mengunjungi Pantau Tanjung Bira, juga ke Pulau Liukang Loe untuk mengunjungi penangkaran penyu.
Christian mengimbuhkan, pihaknya juga mencoba mengangkat budaya sinrilik untuk diperkenalkan ke masyarakat umum. Hal itu dinilai penting, sebagai upaya melestarikan budaya bangsa.
Sinrilik merupakan karya sastra prosa dari Makassar yang bercerita mengenai kepahlawanan yang dibawakan dengan atau tanpa iringan lagu. Hanya berupa alat musik gesek tradisional yang dikenal dengan nama Sinrilik.
"Ekspedisi ini diawali dengan karnaval di Anjungan Pantai Losari pada 19 Maret kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Maros hari ini," kata Head of Marketing Datsun Indonesia Christian Gandawinata disela-sela pelepasan tim ekspedisi Datsun di Makassar, Senin.
Menurut dia, di Kabupaten Maros tim Datsun bersama sejumlah wartawan mengunjungi tempat wisata seperti Rammang-Rammang dan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Kemudian dilanjutkan menuju Kabupaten Bulukumba di lokasi pembuatan perahu layar tradisional "phinisi" yakni Tana Beru. Selain menikmati keindahan alam di wilayah Sulsel, juga dilakukan kegiatan sosial.
"Dalam kunjungan sosial ini, Datsun mendominasikan buku dan raiser mengajar anak-anak setempat di `kelas inspirasi Datsun`," katanya.
Khusus di Bulukumba, tim ekspedisi selain mengunjungi Pantau Tanjung Bira, juga ke Pulau Liukang Loe untuk mengunjungi penangkaran penyu.
Christian mengimbuhkan, pihaknya juga mencoba mengangkat budaya sinrilik untuk diperkenalkan ke masyarakat umum. Hal itu dinilai penting, sebagai upaya melestarikan budaya bangsa.
Sinrilik merupakan karya sastra prosa dari Makassar yang bercerita mengenai kepahlawanan yang dibawakan dengan atau tanpa iringan lagu. Hanya berupa alat musik gesek tradisional yang dikenal dengan nama Sinrilik.