Makassar (Antara Sulsel)- Universitas Negeri Makassar (UNM saat ini telah memiliki sebanyak 81 guru besar, termasuk dua guru besar yang baru dikukuhkan yakni Prof Dr Mantasiah R, MHum dan Prof Dr Abd Aziz Ahmad, MPd.

Rektor UNM Prof Dr Husain Syam, MTP di Makassar Rabu mengatakan UNM kembali mengukuhkan dua guru besar, yakni Prof Dr Mantasiah R, MHum sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Linguistik dan Prof Dr Abd Aziz Ahmad, MPd sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Seni Rupa.

"Ke depan UNM masih menunggu calon guru besar yang saat ini masih dalam proses penyelesaian dari segela persyaratan untuk dikukuhkan lagi," ujarnya pada acara pengukuhan kedua guru besar UNM itu.

Sementara Prof Mantasiah yang berasal dari Fakultas Bahasa dan Sastra menyampaikan pidatonya yang berjudul Revitalisasi Bahasa Daerah sebagai Upaya Pemerintahan Bahasa Nusantara.

Dalam pidatonya, dirinya sekaligus memaparkan mengenai bahasa yang sering dianggap sebagai simbol identitas kesukuan atau identitas kebangsaan.

Oleh karena itu, kata dia, ketika seorang penutur meninggalkan bahasa daerahnya, maka sama halnya ia telah meninggalkan identitas etnis atau identitas kebangsaannya.

Berdasarkan hal tersebut, maka tidak heran revitaliasasi bahasa daerah dijadikan sebagai salah satu program kerja utama yang harus dilakukan secara masif oleh beberapa lembaga pengembangan dan perlindungan bahasa di dunia.

Ia juga mengusulkan kepada pimpinan universitas agar Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada 21 Februari setiap tahun, UNM bisa menggunakan bahasa daerah di lingkungan kampus itu.

Pada kesempatan yang sama, Prof Aziz, guru besar dari Fakultas Seni dan Desain mengulas tentang "Mengutak-atik Aksara Arab: Untuk Apa?".

"Mengapa aksara Arab mau diutak-atik, sementara aksara Arab telah mempunyai aturan baku. Namun, ternyata hal tersebut bisa dilakukan bila mengikuti dua syarat, yaitu kepekaan rasa estetis melalui kegiatan apresiasi dan kreasi," ujarnya.

Pada kesempatan itu juga pihak UNM juga melepas sebanyak 1.014 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan XXXVI dan KKN Terpadu Angkatan XIV Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017.

Kepala LPM UNM Prof Mulyadi mengatakan Para peserta mahasiswa KKN tersebut di antaranya kegiatan KKN Reguler diikuti sebanyak 479 orang yang disebar di lima kabupaten, yakni Kabupaten Takalar, Soppeng, Sidrap, Wajo, dan Pangkep.

Sedangkan peserta KKN Terpadu sebanyak 575 orang yang ditempatkan di Provinsi Sulawesi Barat yakni di Kabupaten Polman, Majene, dan Mamuju Tengah.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024