Minahasa Tenggara (Antara Sulsel) - Sejumlah komunitas adat di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara meminta di semua sekolah yang ada di daerah itu ada mata pelajaran bahasa daerah.

"Kami dari komunitas adat yang ada di Minahasa Tenggara meminta agar bahasa daerah jadi salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah," kata Ketua Kerukunan Masyarakat Adat Pasan Ferry Uway di Ratahan, Sabtu.

Ia menuturkan, hal tersebut terus diperjuangkan oleh masyarakat adat yang di Minahasa Tenggara agar bahasa daerah bisa diajarkan kepada para siswa.

"Kami di Minahasa Tenggara ada tiga sub etnis dari Minahasa, yakni Pasan, Tonsawang, dan Ponosakan sehingga kami berupaya ada mata pelajaran khusus bahasa daerah bagi siswa," jelasnya.

Lebih lanjut kata Ferry, hal tersebut merupakan upaya dari para kelompok adat tersebut untuk melestarikan warisan budaya para leluhur di Minahasa Tenggara.

"Ini merupakan upaya kami dalam melakukan pelestarian budaya, khususnya bahasa daerah. Karena dengan bahasa daerah mereka bisa mempertahankan identitas asli dari budaya," jelasnya.

Ferry mengakui, khusus masyarakat Pasan yang masih menggunakan bahasa daerah secara aktif hanya menyisahkan sekira 25 persen.

"Seperti kami di Pasan, tinggal para orang tua yang masih bisa berbahasa daerah. Sedangkan lainnya khususnya para generasi muda sudah kurang berbahasa daerah," katanya.

Ia pun berharap, permintaan dari kelompok-kelompok adat tersebut dapat diterima oleh pemerintah kabupaten (Pemkab).

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara Djelly Waruis mengungkapkan, pihaknya akan melakukan kajian agar bahasa daerah menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah.

"Kami tentunya akan melakukan kajian dengan usulan dari kelompok adat yang ada. Karena kami juga akan mempertimbangkan bahan ajar serta tenaga pengajarnya di sekolah-sekolah," ujar Djelly. 

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor :
Copyright © ANTARA 2024