Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian meresmikan `Command Center` atau pemantauan kota melalui CCTV di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan.

"Hari ini kita luncurkan Command center yang mengintergasikan antara Pemda, Kepolisian, dan sejumlah instansi terkait," kata Kapolri Tito usai meresmikan Command Center di Makassar, Rabu.

Selain meresmikan Command Center, Tito juga mempromosikan layanan `Panic Botton`. Layanan ini berupa aplikasi yang bisa diunduh langsung melalui telepon genggam (ponsel), begitu juga petugas dapat mengunduh aplikasi itu agar terjadi koneksi satu sama lain.

"Ketika masyarakat membutuhkan bantuan keamanan dan lainnya, maka petugas bisa datang cepat ke lokasi, masyarakat bisa melaporkan peristiwa itu terjadi real time. Saya harapkan aparat dapat segera ke lokasi untuk merespon," paparnya kepada wartawan.

Pemasangan CCTV (circuit closed television) sudah tersebar di 300 titik di Kota Makassar, dan rencananya akan ditingkatkan lagi sampai 3.000 unit CCTV di seluruh sudut kota.

"Baru 300 saja sudah luar biasa saya lihat. Saya sudah mutar ke kota besar di Indonesia, baru kali ini hanya di Makassar terlihat ada sistem CCTV yang sangat komprehensif," ucapnya.

Bahkan tidak sampai di situ, lanjut Tito, ada Peraturan Wali Kota Makassar yang mengatur dan memerintahkan seluruh pemilik bangunan besar di ruang publik seperti mal dan pusat perbelanjaan, hotel serta cafe restoran untuk wajib memasang CCTV pribadi dan terkoneksi dengan sistem Pemda.

"Ini luar biasa, Makassar nantinya menjadi kota digital security, keamanan digital. Ini akan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dan petugas dapat memantau situasi lebih baik tentang kegiatan masyarakat. Jadi tidak ada lagi tempat bersembunyi bagi pelaku kejahatan dan pelanggar hukum," ujarnya.

Selain itu, bisa memantau dan mengatur nanti kejadian penting, seperti kegiatan tahun baru, lebaran dan hal penting terjadi insiden bisa dipantau melalui titik-titik mata CCTV yang bertebaran di Kota Makassar.

"Saya memberikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Sulsel dan khusus Wali Kota Makassar dan saya berharap bisa ditiru oleh Pemda dan kota besar lain di seluruh Indonesia," tambahnya.

Polrestabes Makassar mendapat bantuan tugas pengamanan kota karena diberikan fasilitas ruang kontrol atau pemantauan CCTV oleh Pemerintah Kota Makassar yang terletak di lantai dua di markas polisi tersebut.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi pada kesempatan itu mengatakan pihaknya selama ini terus melakukan uji coba pengoperasian fasilitas Command Center. Tahap persiapan dan uji coba sudah diselesaikan dan akhirnya bisa diresmikan oleh Kapolri.

Mantan Kepala Bidang Humas Polda Sulsel itu menyebutkan pemasangan kamera pengintai CCTV telah tersebar di ratusan titik di jalan utama Kota Makassar.

Pengoperasian fasilitas Command Center ini bisa mengakses semua kamera pengintai di titik strategis guna dimanfaatkan bagi pelayanan ke masyarakat. Bila terjadi kejadian darurat, maka di ruang kendali yang dioperasikan tim IT kepolisian, langsung diambil tindakan cepat.

Sebab, selama ini hampir semua dinas yang menangani masalah darurat mempunyai posko sendiri. Dengan adanya Command Center, maka kantor dinas terkait akan mensinergikan satu ruangan untuk menerima laporan masyarakat termasuk memantau kondisi kota selama 24 jam.

"Tentunya dengan Command Center ini kepolisian sangat terbantu dan bisa segera melayani masyarakat serta merespon cepat di setiap kejadian," katanya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024