Makassar (Antara Sulsel) - Pengurus Provinsi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) memutuskan menggabungkan agenda kejuaraan kelompok umum (KU) usia 16 tahun dengan kejuaraan daerah antarpelajar yang dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel.
Sekretaris Umum Perbasi Sulsel, Taufik di Makassar, Kamis, mengatakan keputusan itu dikarenakan kondisi tim atau daerah yang belum sepenuhnya siap serta persoalan waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal libur sekolah.
"Jika tetap dilaksanakan sesuai jadwal maka membuat siswa kembali harus meminta izin saat berlaga di Kejurda yang dilaksanakan Dispora Sulsel. Itupun mengapa kita akhirnya memutuskan untuk menggabungkan kedua kejuaraan menjadi satu ajang saja," katanya.
Untuk pelaksanaan kejuaraan KU-16 tahun itu sebelumnya direncanakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada akhir Maret 2017. Namun agenda itu pada akhirnya batal terlaksana setelah diputuskan untuk digabungkan dengan kejuaraan antarsiswa se-Sulsel yang digelar pihak dispora.
"Untuk kejurda se-Sulsel sendiri rencananya dilaksanakan usai ujian atau dalam saat libur sekolah.Ini dilakukan agar tidak menggangu waktu belajar para siswa yang memang menjadi peserta dalam ajang tersebut," ujarnya.
Selain agenda kejurda 2017, Pengprov Perbasi Sulsel juga tengah mempersiapkan tim untuk menghadapi ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) yang digelar di Makassar, pada 14-21 Oktober 2017.
Pihaknya juga mengaku masih menunggu petunjuk resmi dari Badan Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) sebagai penyelenggara sebelum penentuan atlet.
Pengprov Perbasi Sulsel juga tengah mempersiapakan untuk melaksaakan musyawarah provisi untuk menentukan ketua dan kepengurusan untuk periode mendatang.
Khusus untuk musprov yang direncanakan tahun ini, Ketua Perbasi Sulsel dua periode Ashabul Kahfi kembali menyatakan kesiapannya kembali memimpin roda organisasi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sulawesi Selatan pada periode mendatang.
Ketua DPW Partai PAN Sulsel itu dinilai masih memenuhi persyaratan untuk mencalonkan diri pada musyawarah provinsi (Musprov) yang direncanakan pada tahun ini di Makassar.
Sekretaris Umum Perbasi Sulsel, Taufik di Makassar, Kamis, mengatakan keputusan itu dikarenakan kondisi tim atau daerah yang belum sepenuhnya siap serta persoalan waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal libur sekolah.
"Jika tetap dilaksanakan sesuai jadwal maka membuat siswa kembali harus meminta izin saat berlaga di Kejurda yang dilaksanakan Dispora Sulsel. Itupun mengapa kita akhirnya memutuskan untuk menggabungkan kedua kejuaraan menjadi satu ajang saja," katanya.
Untuk pelaksanaan kejuaraan KU-16 tahun itu sebelumnya direncanakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada akhir Maret 2017. Namun agenda itu pada akhirnya batal terlaksana setelah diputuskan untuk digabungkan dengan kejuaraan antarsiswa se-Sulsel yang digelar pihak dispora.
"Untuk kejurda se-Sulsel sendiri rencananya dilaksanakan usai ujian atau dalam saat libur sekolah.Ini dilakukan agar tidak menggangu waktu belajar para siswa yang memang menjadi peserta dalam ajang tersebut," ujarnya.
Selain agenda kejurda 2017, Pengprov Perbasi Sulsel juga tengah mempersiapkan tim untuk menghadapi ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) yang digelar di Makassar, pada 14-21 Oktober 2017.
Pihaknya juga mengaku masih menunggu petunjuk resmi dari Badan Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) sebagai penyelenggara sebelum penentuan atlet.
Pengprov Perbasi Sulsel juga tengah mempersiapakan untuk melaksaakan musyawarah provisi untuk menentukan ketua dan kepengurusan untuk periode mendatang.
Khusus untuk musprov yang direncanakan tahun ini, Ketua Perbasi Sulsel dua periode Ashabul Kahfi kembali menyatakan kesiapannya kembali memimpin roda organisasi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sulawesi Selatan pada periode mendatang.
Ketua DPW Partai PAN Sulsel itu dinilai masih memenuhi persyaratan untuk mencalonkan diri pada musyawarah provinsi (Musprov) yang direncanakan pada tahun ini di Makassar.