Ambon (Antara Sulsel) - Bank Panin Dubai Syariah melakukan ekspansi bisnis dengan membuka kantor cabang di Kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku, sebagai yang ke-22 di Indonesia.

"Pembukaan kantor cabang bank Panin Dubai Syariah di Ambon menunjukkan bahwa geliat ekonomi khususnya industri keuangan di provinsi Maluku semakin baik dan terus bergerak naik," kata Gubernur Maluku Said Assagaff, saat meresmikan kantor cabang bank tersebut, Senin.

Menurutnya, kehadiran kantor bank di satu daerah tentu bukan asal-asalan, tetapi telah melalui tahapan survei dan analisa yang menyeluruh sebagaimana diatur dalam aturan hukum negara tentang industri perbankan.

Berkembangnya industri keuangan syariah di Maluku, tentu saja memberikan dampak dan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Maluku.

"Konsep keuangan dan ekonomi Syariah sebagai satu sistem dan bukan sebagai monopoli Islam semata, karena bank syariah bukanlah bank berbasis Islam atau berbasis agama. Sistem ekonomi syariah secara biologis dapat menjangkau semua agama," ujar Gubernur.

Menurutnya, Seiring dengan perkembangan pembangunan di Maluku, khususnya pengembangan tol laut, poros maritim serta persiapan pembukaan Blok minyak dan gas (migas) Masela di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), maka dibutuhkan peran serta semua pihak termasuk perbankan melalui berbagai program yang secara signifikan menggerakkan perekonomian daerah dan masyarakat Maluku.

Dia berharap kehadiran PT Bank Panin Dubai Syariah akan ikut membantu dan memudahkan masyarakat mendapatkan akses keuangan serta ikut berperan memberdayakan perekonomian masyarakat di Maluku.

Sedangkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, Bambang Hermanto menilai kehadiran Bank Panin Dubai Syariah di Ambon akan semakin meningkatkan pelayanan perbankan, sekaligus menjadi alternatif dan serta pembiayaan konvensional yang bisa dinikmati masyarakat di daerah ini.

"Terpenting fungsi bank syariah bukan hanya untuk warga Muslim tetapi semua orang karena bank syariah menggunakan prinsip yang sudah diakui termasuk di berbagai negara," ujarnya.

Dia mencontohkan Inggris menjadi negara pertama yang mengembangkan model pembiayaan syariah karena melihat konsep pembiayaan syariah menguntungkan antara bank dengan debitur maupun nasabah yang diposisikan sebagai mitra.

Direktur Utama Panin Dubai Syariah, Deny Hendrawati mengatakan, keberadaannya sebagai salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia termotivasi untuk terus mengembangkan perbankan syariah termasuk di Ambon.

Pihaknya, menurut Hendrawati, telah memperoleh ijin dari Kementerian Agama telah memberikan izin sebagai salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPS BPIH), sedangkan Kementerian Keuangan juga mempercayakan bank tersebut sebagai mengelola rekening pemerintah terkait APBN maupun APBD.

"Kami juga telah ditunjuk sebagai bank pendamping dari Kementerian Koperasi UKM untuk mendorong perkembangan perkoperasian dan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia, disamping dipercaya Kementerian Pendidikan untuk menyelenggarakan tabungan simpanan pelajar," tandasnya.            

Pewarta : Jimmy Ayal
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024