Manokwari (Antara Sulsel) - Para Seniman di Manokwari, Papua Barat, akan menyiapkan miniatur burung Cenderawasih untuk menekan praktik perburuan burung khas Papua tersebut.

Ketua Dewan Seni Papua Barat Ely Krey di Manokwari, Senin, mengatakan ekploitasi burung cenderawasih selama ini masih cukup marak karena nilai jual burung tersebut cukup tinggi baik hidup maupun yang sudah mati dan diawetkan.

Ely mengajak pemerintah daerah dan seluruh lembaga nonpemerintah tak lagi memakai burung Cenderawasih sebagai hadiah atau cendera mata bagi para tamu yang berkunjung ke daerah tersebut.

"Mulai bulan ini kami akan menyiapkan burung imitasi sebanyak-banyaknya. Jangan kita pakai burung asli, biarkan burung-burung tersebut berkembang biak di hutan sana," kata dia.

Dia berpandangan burung cenderawasih adalah salah satu satwa dilindungi dan semua pihak harus taat pada undang-undang perlindungan satwa.

Di sisi lain, kata dia, Cenderawasih merupakan salah satu kekayaan alam bagi Papua maupun Papua Barat.

Warisan alam tersebut harus dijaga agar tidak punah akibat perburuan dan permintaan pasar.

Krey menyatakan Dewan Seni akan mendorong peraturan daerah untuk memperkuat upaya perlindungan burung Cenderawasih.

Ia ingin pemburu, penjual dan pembeli burung Cenderawasih baik yang hidup maupun mati mendapat sanksi.

"Kita tidak boleh membiarkan praktik perburuan terus merajalela. Jangan sampai anak cucu kita nanti hanya mengetahui burung Cenderawasih dari cerita dongeng," sebutnya lagi.           

Pewarta : Toyiban
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024