Majene  (Antara Sulbar) - Para mahasiswa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), melakukan unjuk rasa menuntut oknum polisi penganiaya aktivis Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) di Kabupaten Majene agar diproses secara hukum yang berlaku.

Ratusan orang mahasiswa yang tergabung dalam aliansi FPPI Majene, IMM, HMI, BEM Teknik Universitas Sulawesi Barat, dan organisasi pemuda LSUP melakukan aksi di depan Mapolres Majene, yang terletak di jalur trans sulawesi di Majene, Senin.

Aksi mahasiswa itu membuat arus lalu lintas kendaraan di jalan trans Sulawesi itu menjadi macet total.

Koordinator aksi mahasiswa itu Aldi yang juga korban pemukulan oleh oknum polisi itu, meminta agar oknum polisi yang telah menganiaya dirinya tidak dilindungi, dan harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kami minta hukum seadil-adilnya, dan oknum polisi pelaku penganiaya diproses hukum sesuai aturan yang berlaku, jangan dilindungi," katanya.

Aldi mengaku telah mendapat perlakuan kasar dengan cara dikejar dan dipukul oknum polisi di Mapolres Majene pada saat dirinya berkunjung untuk mempertanyakan keberadaan keluarganya di Mapolres Majene pada Jumat (14/4) sekitar pukul 01.00 wita.

Ketua Dewan Daerah FPPI Provinsi Sulbar Ramli berharap tidak ada lagi kejadian penganiayaan mahasiswa di wilayah Sulbar yang dilakukan oknum aparat kepolisian.

"Ini bukan pertama kalinya oknum polisi menganiaya mahasiswa, jangan seenaknya main pukul. Jadi kami harap hukum ditegakkan, pelaku harus dihukum," katanya.

Ia berharap ke depan tidak ada lagi mahasiswa dianiaya diberbagai wilayah di Sulbar, dan aparat kepolisian harus bekerja secara profesional dan benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.

Sementara Wakapolres Majene Kompol M Arief SH telah berjanji akan memproses hukum anggotanya yang telah melanggar hukum.

"Proses hukum sedang berjalan, jangan sampai ulah satu orang oknum polisi mencedrai institusi Polri yang menjadi pengayom dan pelindung masyarakat," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024