Makassar (Antara Sulsel) - Helikopter jenis Dauvhin EC 155B1 yang ditumpangi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo yang dijadwalkan mengunjungi Bendungan Paselloreng Kabupaten Wajo, mendarat darurat di Kota Pare-Pare sekitar pukul 10.00 Wita, Rabu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulsel Devo Khaddafi membenarkan kejadian tersebut dan menurut informasi yang diperolehnya bahwa pendaratan darurat itu dilakukan karena pilot Helikopter mengalami sakit sesak nafas akut.

"Gubernur langsung mengambil inisiatif dan keputusan mendarat darurat di Kota Pare-Pare, dan meminta kepada pihak TNI Angkatan Udara untuk meminjamkan heli dan bersama TNI AU melanjutkan perjalanan ke Wajo dan Gowa," ujar Devo.

Helikopter yang mengangkut Menteri PUPR dan Gubernur Sulsel bersama rombongan itu mendarat di Stadion Gelora Mandiri Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki Kota Pare Pare.

Ia juga mengklarifikasi adanya kabar yang menyebutkan bahwa pendaratan helikopter itu karena Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo terkena sakit jantung.

"Bukan gubernur yang terkena serangan jantung, tetapi pilot helikopter itu yang mengalami sakit pernafasan akut," jelasnya.

Gubernur Syahrul Yasin Limpo, kata Devo, hingga saat ini dalam kondisi baik.

Gubernur dan Menteri PUPR setelah meninjau bendungan Paselloreng di Wajo dengan menggunakan helikopter pengganti dari TNI AU juga meninjau Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa.

"Saat ini Menteri PUPR telah kembali ke Jakarta, dan Gubernur Syahrul telah sampai di kediamannya dengan selamat," ujar Devo.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024