Makassar (Antara Sulsel) - Puluhan rumah hangus terbakar di kampung Sapiria, Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Makassar Sulawesi Selatan, Jumat.

Berdasarkan keterangan beberapa saksi mata, api pertama kali muncul dari salah satu rumah milik warga bernama Zaenuddin. Dugaan sementara terjadi korsleting di rumahnya kemudian timbul percikan api hingga membesar dan membakar 21 rumah disekitarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam persitiwa itu, namun kerugian materil diperkirakan ratusan juta rupiah, melihat rumah yang dilalap si "jago merah" terbuat semi permanen.

Dari kejadian itum sebanyak 21 Mobil Pemadam Kebakaran di turunkan untuk memadamkan api yang mengamuk sebelum salat Jumat dan berhasil dipadamkan kurang lebih dua jam kemudian.

"Kurang lebih hampir dua jam dipadamkan apinya. Tadi sudah proses pendinginan di lokasi. Ada 21 rumah petak yang terbakar di lokasi kejadian mengingat lokasi ini padat penduduk," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Imran Samad.

Hingga saat ini warga korban kebakaran yang bermukim berdekatan dengan pekuburan Beroangin, masih menunggu bantuan, sebab sejumlah warga yang terkena musibah tidak sempat membawa barang-barang miliknya.

"Tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan, untung saja ijasah sama motor cepat dibawa keluar, kalau tidak habis semuanya. Mudah-mudahan ada bantuan segera diberikan," tutur Adi salah satu anak dari korban kebakaran itu.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan atas kebakaran itu. Beberapa aparat terlihat masih melakukan penjagaan di salah satu rumah yang menjadi sumber api utama. Polisi juga sedang mengidentifikasi dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang melihat asal mula api tersebut.

Sehari sebelum kebakaran, ratusan polisi dari Polda Sulsel dan Polretabes Makassar menyerbu kampung itu untuk merazia kampung Sapiria dikenal sebagai pusat perputaran narkoba di Makassar. Dari pengebekan itu sebanyak 11 orang diangkut ke markas kepolisian.

Kampung Sapiria tercatat sudah lima kali dimasuki polisi dengan pasukan berskala besar, namun masih saja ada peredaran narkoba yang massif di daerah itu yang masuk dalam kawasan pekuburan Beruangin.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024