Makassar (Antara Sulsel) - Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluncurkan buku Kartini Legislasi bertajuk `Bunga Rampai Kiprah Perempuan Aleg PKS` di Hotel Sahid Jakarta.
"Mengapa Kartini dikenang, padahal kita punya banyak tokoh perempuan jaman dulu?. Karena Kartini menulis," kata Legislator Perempuan asal PKS Sulsel Sri Rahmi, Sabtu.
Dalam buku tersebut, kata dia, anggota DPRD se-Sulsel juga berkontribusi membuat tulisan. Dari 12 anggota dewan perempuan dari PKS, lanjutnya, ada tujuh orang yang berkontribusi tulisan di buku itu.
"Luar biasa dan sangat membanggakan kerja-kerja mereka dalam menuangkan buah pikiran dalam tulisan di buku ini," ujar Sri Rahmi melalui pesan elektroniknya diterima di Makassar.
Menurut dia, proses penyusunan buku ini membutuhkan perjuangan mulai dari pengumpulan tulisan dan dokumentasi kerja para perempuan legislasi dari berbagai daerah sampai penyuntingan naskah.
"Alhamdulillah target peluncurannya di momen Hari Kartini ini bisa terkejar. Saya bangga dengan teman-teman anggota dewan perempuan di daerah yang perjuangannya melampaui batas kemampuannya," paparnya.
Sebelumnya, inisiator lahirnya buku Kartini Legislasi, Ledia Hanifa yang juga anggota DPR RI mengakui kesungguhan kerja-kerja dari perempuan PKS.
Untuk itu, kata dia, perempuan harus ada di parlemen untuk memperjuangkan isu-isu sosial strategis.
"Kami masih punya banyak pekerjaan rumah tentang isu trafficking, kemiskinan, angka kematian ibu dan anak, pendidikan, ketahanan keluarga. Semoga buku ini bisa menginspirasi yang lain," harapnya.
"Mengapa Kartini dikenang, padahal kita punya banyak tokoh perempuan jaman dulu?. Karena Kartini menulis," kata Legislator Perempuan asal PKS Sulsel Sri Rahmi, Sabtu.
Dalam buku tersebut, kata dia, anggota DPRD se-Sulsel juga berkontribusi membuat tulisan. Dari 12 anggota dewan perempuan dari PKS, lanjutnya, ada tujuh orang yang berkontribusi tulisan di buku itu.
"Luar biasa dan sangat membanggakan kerja-kerja mereka dalam menuangkan buah pikiran dalam tulisan di buku ini," ujar Sri Rahmi melalui pesan elektroniknya diterima di Makassar.
Menurut dia, proses penyusunan buku ini membutuhkan perjuangan mulai dari pengumpulan tulisan dan dokumentasi kerja para perempuan legislasi dari berbagai daerah sampai penyuntingan naskah.
"Alhamdulillah target peluncurannya di momen Hari Kartini ini bisa terkejar. Saya bangga dengan teman-teman anggota dewan perempuan di daerah yang perjuangannya melampaui batas kemampuannya," paparnya.
Sebelumnya, inisiator lahirnya buku Kartini Legislasi, Ledia Hanifa yang juga anggota DPR RI mengakui kesungguhan kerja-kerja dari perempuan PKS.
Untuk itu, kata dia, perempuan harus ada di parlemen untuk memperjuangkan isu-isu sosial strategis.
"Kami masih punya banyak pekerjaan rumah tentang isu trafficking, kemiskinan, angka kematian ibu dan anak, pendidikan, ketahanan keluarga. Semoga buku ini bisa menginspirasi yang lain," harapnya.