Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bersama Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Gowa Adnan Puritcha Ichsan menyepakati pengembangan pariwisata Malino saat berkunjung ke wisata alam ini, Minggu Sore.

Malino rencananya akan dikembangkan sebagai kota wisata dengan nama daerah wisata Kota Raya Malino, sebagaimana disebutkan dalam siaran pers Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulsel.

Rencananya, wisata Kota Raya Malino, akan dibagi dalam 4 zona utama yaitu zona Asia, zona Amerika, zona Afrika dan zona Eropa Australia. Semua zona akan lebih diutamakan pengembangan wisata yang bercirikan bunga dan tanaman yang ada pada benua sesuai dengan namanya.

Misalnya ada wilayah yang bercirikan bunga krisan, bunga tulip, bunga sakura, dan sebagainya. Selain itu, akan dikembangkan Kebun Raya, Taman Kehati, Taman Safari, Bumi Perkemahan dan Lokasi Pendidikan Religi, Pusat Agro Bisnis, Perkebunan dan Peternakan.

Malino dinilai strategis untuk dikembangkan karena memang memiliki banyak daya tarik mulai dari kondisi iklim mikronya yang sejuk, maupun dari segi sejarahnya yang selalu menjadi lokasi perundingan perdamaian.

Selain itu, Malino juga telah memiliki banyak destinasi wisata dan prasarana pendukung yang lebih siap untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata yang diperuntukkan bagi wisatawan lokal dan internasional.

Dalam kunjungan kerjanya ke Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel, kemarin, wapres, gubernur dan bupati telah melakukan rapat terbatas membahas pembangunan wisata di wilayah tersebut bersama unsur terkait antara lain dinas di sektor Kehutanan, Lingkungan Hidup, Bina Marga, Pertanahan dan Pariwisata.

Untuk mewujudkan hal ini, akan segera dikerjakan pembangunan Kebun Raya. Untuk mendukung rencana tersebut, tahun 2017 ini akan dilakukan pelebaran dan peningkatan jalan utama, serta perjanjian kerjasama dengan LIPI.

Terkait hal ini, Wapres Jusuf Kalla sendiri mengaku telah menghubungi beberapa kedutaan untuk membantu dalam pengembangan rencana tersebut.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024