Makassar (Antara Sulsel) - Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulawesi Selatan kembali menggelar kejuaraan supercross setelah vakum 12 tahun, di Sirkuit Makassar Metro, Sulawesi Selatan, 20-21 Mei 2017.

Ketua Panitia sekaligus pengurus IMI Sulsel, Candra S Jania di Makassar, Senin, mengatakan kejuaraan ekstrim itu sekaligus dirangkai dengan kejurda grasstrack seri II, yang memiliki tantangan tersendiri.

"Namun khusus untuk kejuaraan supercross tentunya akan lebih spesial karena ajang ini sudah tidak kita saksikan sejak 2005," katanya.

Untuk kejuaraan supercross 2017, kata Chandra, pihaknya akan mempertandingkan empat kelas, sementara untuk ajang balap grasstrack akan memperlombakan sebanyak enak kelas.

Adapun empat kelas supercross yang dipertandingkan yaitu MX 2 Open (moto 1 dan moto2), MX 2 Junior (moto 1 dan moto 2), MX 2 Ex Pro (legenda moto 1 dan moto 2) serta kelas terakhir yakni MX 2 Sulawesi (moto 1 dan moto 2).

Sedangkan untuk kejurnas grastrack seri kedua 2017 mempertandingkan bebek standar 2 tak 116 cc04 tak 130cc pemula, bebek 4 tak modifikasi 110 cc junior (moto 1dan moto2), bebek 4 tak modifikasi 125 cc (moto 1 dan moto 2), bebek 4 tal modifikasi 110 cc senior (moto 1 dan moto 2), bebek 4 tak modifikasi 125 cc senior (moto 1 dan moto 2) serta kelas sport dan trail (moto 1 dan moto 2).

Ia menjelaskan, untuk ajang suprcross di provinsi lain sebenarnya berjalan secara rutin. Namun untuk Sulsel sudah lama tidak lagi digelar meski ajang otomotif di Sulsel belakangan begitu menggeliat.

"Saya sengaja menggelar kejuaraan supercross karena memang untuk menumbuhkan semangat bagi para atlet di Sulsel. Untuk olahraga ekstrim, supercross memang merupakan yang paling berbahaya dan tentu membutuhkan nyali untuk bisa berpartisipasi," ujarnya.

Chandra mengatakan, para pembalap motocross di Sulsel memang minim. Namun dengan pelaksanaan kejuaraan supercross 2017, diharapkan generasi muda di daerah itu bisa kembali bergairah untuk belajar dan menekuni cabang olahraga ekstrim tersebut.

Untuk supercross memang lebih dikhususnya untuk ajang balapan dan bentuknya memang lebih garang. Sementara untuk grasstrack memang cukup banyak namun kekuatan dan tantangannya tentu jauh lebih ringan dibandingkan supercross.

"Jika sudah merajai ajang grasstrack, pebalap biasanya naik atau memiliki kelas yang lebih sulit yakni supercross. Untuk Sulsel memang masih begitu minim kalo tidak bisa dikatakan tidak memiliki pembalap supercross," katanya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024