Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengatakan masalah utama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) termasuk di Sulsel adalah kelebihan kapasitas.

"Selama ini semua Lapas, termasuk yang di Sulsel mengalami masalah yang sama, yaitu overkapasitas, hal ini yang menjadi penyebab terjadinya gesekan atau bentrok antar narapidana," kata Syahrul yang ditemui di Makassar, Senin.

Untuk mencegah kasus bentrokan dalam lapas dan tahanan yang kabur, Syahrul mengatakan pihaknya bersama Kantor Wilayah Kemenhunkam Sulsel terus melakukan koordinasi.

"Salah satunya, pihak pemprov ikut terlibat dalam pembinaan napi," imbuhnya.

Sementara terkait kasus kaburnya tiga tahanan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Makassar, menurut Syahrul hal ini adalah kasus yang biasa terjadi, dan konteksnya berbeda dengan kaburnya tahanan secara massal seperti yang terjadi di Pekanbaru.

"Ini kejadian insiden biasa, dan hari ini saya berusaha untuk berkomunikasi dengan beliau (Kepala Kanwil Kemenhumkam Sulsel)," kata Syahrul.

Sementara itu Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu`mang menilai kasus kaburnya tahanan secara massal di Pekanbaru, Riau harusnya menjadi pelajaran bagi petugas lapas.

"Masalah utama yang terjadi di Riau dikarenakan petugas dianggap mempersulit tahanan bertemu dengan keluarga, ini harus menjadi pelajaran bagi petugas lapas dan rutan di Sulsel," tutur wagub.

Sementara terkait masalah overkapasitas lapas, menurut wagub, selain melakukan penambahan kapasitas, hal ini dapat disiasati dengan mengurangi tahanan.

"Misalnya untuk kasus narkoba, kita rehab saja," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024