Manokwari (Antara Sulsel) - Kementerian Perhubungan akan memperlebar area parkir Bandar Udara Rendani Manokwari, Papua Barat, memanfaatkan lahan di depan terminal.
Kepala Unit Pengelola Bandara Rendani Manokwari Wahyu Anwar di Manokwari, Minggu, mengatakan area parkir kendaraan di Bandara tersebut sangat kecil. Pelebaran akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang berada di depan terminal bandara tersebut.
Terkait rencana tersebut, ia sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Koordinasi dilakukan untuk memperlancar proses pengosongan lahan.
"Kita bisa lihat bahwa, di situ ada beberapa rumah warga. Harus dikosongkan agar pembangunan bisa dimulai," kata Wahyu.
Pekan lalu, kata dia, pemerintah bersama warga serta Otoritas Pengelola Bandara sudah menggelar pertemuan bersama. Pertemuan tersebut membahas tentang proses pengosongan lahan.
Dia menyebutkan, lahan di lokasi tersebut sudah dibebaskan, namun masih ada warga yang tinggal di lokasi tersebut, termasuk diantaranya bangunan milik pemerintah daerah.
Wahyu menjelaskan, selain lahan parkir, Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Bandara akan membangun gedung perkantoran dan jalan masuk menuju terminal. Pembangunan akan dimulai pada tahun 2018.
"Kantor yang kita gunakan saat ini harus dipindah karena di lokasi tersebut akan dimanfaatkan untuk pelebaran runwai dan area parkir pesawat, termasuk terminal kedepan harus dipindah," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini sudah ada rencana induk atau masterplan pengembangan Bandara Lodwik Mandacan ini. Pengembangan akan dilakukan secara bertahap dengan mengacu masterplan.
Kepala Unit Pengelola Bandara Rendani Manokwari Wahyu Anwar di Manokwari, Minggu, mengatakan area parkir kendaraan di Bandara tersebut sangat kecil. Pelebaran akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang berada di depan terminal bandara tersebut.
Terkait rencana tersebut, ia sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Koordinasi dilakukan untuk memperlancar proses pengosongan lahan.
"Kita bisa lihat bahwa, di situ ada beberapa rumah warga. Harus dikosongkan agar pembangunan bisa dimulai," kata Wahyu.
Pekan lalu, kata dia, pemerintah bersama warga serta Otoritas Pengelola Bandara sudah menggelar pertemuan bersama. Pertemuan tersebut membahas tentang proses pengosongan lahan.
Dia menyebutkan, lahan di lokasi tersebut sudah dibebaskan, namun masih ada warga yang tinggal di lokasi tersebut, termasuk diantaranya bangunan milik pemerintah daerah.
Wahyu menjelaskan, selain lahan parkir, Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Bandara akan membangun gedung perkantoran dan jalan masuk menuju terminal. Pembangunan akan dimulai pada tahun 2018.
"Kantor yang kita gunakan saat ini harus dipindah karena di lokasi tersebut akan dimanfaatkan untuk pelebaran runwai dan area parkir pesawat, termasuk terminal kedepan harus dipindah," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini sudah ada rencana induk atau masterplan pengembangan Bandara Lodwik Mandacan ini. Pengembangan akan dilakukan secara bertahap dengan mengacu masterplan.