Gorontalo (Antara Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, membuka posko untuk memantau bencana banjir di daerah itu yang terjadi sejak Jumat (2/6) malam.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Gorontalo, Endi Junus Danial mengatakan, posko itu menerima informasi langsung dari pihak kelurahan dan tim yang turun ke lokasi bencana.

"Kami gabungan dari Tagana, BPBD dan seluruh satuan kinerja perangkat daerah (SKPD) di Kota Gorontalo. Yang menjadi ketuanya sekretaris daerah," katanya saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Tambahnya, sejak pagi BPBD telah melakukan penyedotan air di Kelurahan Siendeng, Kecamatan Kota Selatan. Namun, hujan kembali mengguyur daerah itu sekitara pukul 02.00.

Akibatnya, penyedotan terpaksa dihentikan. Endi mengatakan, penyedotan akan kembali dilanjutkan jika hujan telah mereda.

"Kelurahan Siendeng menjadi lokasi terparah direndam banjir. Sejak lepas salat tarawih pada Jumat malam, daerah itu sudah direndam air hingga sekarang," katanya.

Hingga hari ini, lanjut Endi, masyarakat di kelurahan itu masih bertahan di rumah-rumah. Namun BPBD telah menyiapkan tenda pengungsian untuk mengantisipasinya.

Sebelumnya, ratusan rumah warga terendam banjir. BPBD mencatat Kelurahan Siendeng, menjadi yang terparah, dengan ketinggian banjir di sana mencapai satu meter, sehingga mengakibatkan rumah warga terendam air.

"Selain Kelurahan Siendeng, banjir juga merendam sebagian rumah di Kelurahan Tenda, Botu, Tuladenggi, Piloloda¿a, dan Sipatana. Tak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," kata Kelapa BPBD Rustam Rahman.  

Pewarta : Susanti Sako
Editor :
Copyright © ANTARA 2024