Makassar (Antara Sulsel) - Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di Frankfurt, Jerman, Wahyu Hersetiati mengatakan pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) untuk memanfaatkan tenaga ahli Jerman yang tergabung dalam Senior Experten Service (SES), Jerman.

"Bapak gubernur telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan SES, di mana lembaga ini menyediakan tenaga ahli dari berbagai bidang yang telah pensiun namun tetap produktif dan mengabdikan keahliannya bagi negara berkembang," kata Wahyu yang ditemui usai membuka Workshop Sosialisasi dan Penyusunan Aplikasi Permohonan Pengiriman Tenaga Ahli Jerman yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel di Makassar, Senin.

KJRI Frankfurt, kata dia, bermodal dokumen LoI tersebut mendorong agar Pemprov Sulsel dapat memanfaatkan kerja sama ini, karena pengiriman tenaga ahli tersebut didanai oleh Pemerintah Jerman, sementara Pemprov Sulsel hanya membiayai biaya lokal selama para ahli tersebut berada di Sulsel.

"Para ahli tersebut akan mengajarkan keahliannya sehingga kita dapat mengejar ketertinggalan kita," kata dia.

LoI tersebut, menurut dia, ditandatangani pada Desember 2016 lalu, dan akan berakhir pada Desember 2017 mendatang. Sehingga, lanjutnya, Pemprov Sulsel akan sangat rugi jika tidak memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin.

"Ada 340 sertifikat aplikasi, apa saja keahlian yang ingin dipelajari, bisa semua," ucapnya.

Untuk mengoptimalkan kerja sama ini, lanjutnya, perwakilan SES yang akan membimbing bagaimana mengisi aplikasi formulir tersebut.

"Mungkin setiap dinas bisa mengisi aplikasi tersebut agar para profesional tersebut bisa datang ke sini," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sulsel Jufri Rahman mengatakan pihaknya akan fokus untuk mengundang para ahli Jerman di bidang pertanian dan pendidikan.

"Potensi kita kan memang besar di sektor pertanian, terutama mengenai bagaimana memproduksi hasil pertanian bebas pestisida dan dalam kemasan yang baik," jelasnya.

Sementara di bidang pendidikan, lanjutnya, pihaknya berharap dapat mendatangkan ahli di bidang pendidikan vokasional.

Sebagai informasi SES adalah sebuah lembaga non-profit dari Jerman untuk kerja sama internasional. SES menawarkan pensiunan yang berminat untuk meneruskan pengetahuan yang dimilikinya ke sesama di luar negeri maupun di Jerman sebagai tenaga ahli sukarela.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024