Makassar (Antara Sulsel) - Program Bank Sampah Makassar yang sudah berjalan selama lebih dari tiga tahun terakhir ini terus menunjukkan progresnya yang menggembirakan, bahkan jumlah nasabahnya sudah mencapai lebih dari 50 ribu orang.

"Progresnya sangat bagus dan dalam waktu tiga tahun terakhir ini sudah lebih dari 50 ribu orang yang menjadi nasabahnya," ujar Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi), Saharuddin Ridwan di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, bank sampah Makassar ini mengelola beberapa program yang diantaranya adalah sampah tukar beras dan penjajakan sampah tukar emas.

Menurut dia, program sampah tukar beras yang bersinergi dengan pengelolaan bank sampah semakin diminati warga Makassar dan mengalami peningkatan drastis karena manfaat yang dirasakan masyarakat.

Adapun jumlah nasabah bank sampah saat ini telah mencapai hingga 50.000 orang dan terdaftar di 760 bank sampah unit dan sektoral se-Kota Makassar.

Perputaran uang dari seluruh bank sampah kurang pun lebih Rp20 juta sampai Rp30 juta per harinya. Jika ditaksir selama sebulan pendapatannya kurang lebih Rp600 juta sampai Rp900 juta.

"Sebelumnya jumlah nasabah bank sampah hanya berkisar 12.000 orang di akhir tahun 2016 lalu dan kini sudah mengalami peningkatan cukup signifikan," jelasnya.

Saharuddin Ridwan yang juga Direktur Yayasan Peduli Negeri (YPN) itu menargetkan, peningkatan jumlah nasabah bank sampah terus meningkat hingga akhir tahun ini.

"Target sebenarnya bukan hanya bank sampah meningkat tetapi partisipasi masyarakat karena sekarang total nasabah kurang lebih 50 ribu. Kita harap akan bertambah karena ini akan mempengaruhi jumlah reduksi sampah," katanya.

Disebutkannya, keterlibatan masyarakat bukan hanya sekadar bertujuan menjaga lingkungan tetapi berpotensi untuk menambah pendapatan ekonomi dari kebutuhan rumah tangga.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024