Makassar (Antara Sulsel) - Sebanyak 2.500 guru mengaji di Makassar menerima zakat dan sedekah dari seluruh pejabat dan pegawai pemerintah kota yang telah dikumpulkan selama beberapa hari ini kemudian diserahkan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Makassar, Sulawesi Selatan .

"Jumlah penerima zakat tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya yakni sekitar 2.500 orang," ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Makassar Aswis Badwi di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan zakat dan sedekah yang terkumpul dari seluruh pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) itu kemudian disatukan dan ditampung di Baznas Makassar.

Adapun jumlah zakat dan sedekah yang diterima tiap guru mengaji sama yakni Rp1 juta perorang atau sekitar Rp2,5 miliar untuk 2.500 guru mengaji.

"Setiap guru mengaji itu mendapatkan Rp1 juta dan jika dikalikan 2.500 orang berarti Rp2,5 miliar. Semuanya sama nilainya dan diterima utuh tanpa pajak," katanya.

Mantan Kepala Bagian Protokol itu mengaku jika zakat, infak dan sedekah yang dibagikan itu berbeda dengan insentif bulanan para guru mengaji.

Ia mengharapkan zakat, infak dan sedekah itu dapat bermanfaat bagi para guru mengaji untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri 1438 Hijriyah.

"Nilainya sudah bertambah dan kita harapkan nanti bisa naik lagi. Semoga zakat dan sedekah ini bisa dipergunakan dengan baik jelang Lebaran Idul Fitri ini," harapnya.

Salah satu penerima zakat Andi Nurhayati mengaku jika zakat, infak dan sedekah yang didapatkannya itu akan digunakan dengan baik dan semoga berkah menyertainya.

"Semoga berkah semuanya, yang memberi maupun kami-kami yang menerima zakat dan sedekah ini. Saya sendiri akan menggunakannya dengan bijak untuk keperluan lebaran dan anak-anakku," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024