Sungguminasa (Antara Sulsel) - Ratusan jamaah An Nadzir melaksanakan salat IED Idul Fitri 1438 Hijiriah di lapangan Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Jamaah yang identik dengan rambut pirang atau dicat berwarna ini memang selalu lebih dulu merayakan lebaran diawal, meski belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.

Sejak subuh, terlihat beberapa jamaah berbondong-bondong menuju lapangan setempat, para lelaki menggunakan jubah pakaian berwarna hitam dilengkapi dengan sorban terpasang di kepalanya.

Sementara perempuannya menggunakan pakaian terusan berwarna hitam di padukan cadar menutupi wajah mereka sambil membawa anaknya berpakaian serba hitam.

Uniknya, lapangan tersebut yang digunakan salat dilengkapi dengan beberapa pohon kurma bahkan masih bisa tumbuh secara normal, namun tidak berbuah.

Lantunan asma Allah dan suara takbir kemenangan dilantunkan melalui pengeras suara oleh jamaah yang lebih dulu datang dan saling bergantian mengucapkan takbiran di hari raya.

Pimpinan An Nadzir, Ustdz Lukman didaulat membawakan ceramah usai melaksanakan salat IED secara khusuk di lokasi setempat yang menjadi langganan tiap tahun.

Menurut Lukman, penetapan lebaran yang dilakukan bersama jamaahnya dilaksanakan lebih awal setelah diyakini melalui perhitungan bulan dan tanda-tanda alam.

Penghitungan tersebut dengan sistem penanggalan tersendiri, tentu berbeda sistem penanggalan yang dilaksanakan pemerintah dan ormas islam pada umumnya yang baru merayakan lebaran pada Minggu (25/6).

Hal itu memperhatikan pasang surut air laut yang dijadikan pertimbangan, temasuk tanda-tanda alam di sekitarnya menjadi penentuan di akhir ramadan, hingga sudah menjadi perhitungan tahunan

"Sesuai dengan tanda-tanda alam, maka kami menyakini satu syawal jatuh pada hari ini, dan tentu kami berlebaran serta melaksanakan salat IED di lapangan," kata Lukman.

Usai salat, mereka saling berjabat tangan hingga berpelukan satu sama lain, selanjutnya pulang di perkampungannya masing-masing, bahkan beberapa diantara mereka pulang menggunakan rakit di atas danau setempat menuju rumahnya tidak jauh dari lapangan itu.

Sedangkan rencana pemerintah bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam akan melaksanakan sidang isbat setelah dilakukan pemantauan hilal pada petang nanti ditetapkan secara resmi lebaran tahun ini dan masuk bulan 1 Syawal 1438 hijiriah.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024