Makassar (Antara Sulsel) - Perajin pernak-pernik kupu-kupu di Taman Wisata Alam Bantimurung meraup keuntungan dua kali lipat sepanjang musim libur.

"Pernak-pernik kupu-kupu dalam bentuk gantungan kuci atau bingkai pada musim libur kemarin penjualannya dua kali lipat," kata salah seorang perajin pernak-pernik kupu-kupu Irman di TWA Bantimurung, Kabupaten Maros, Selasa.

Menurut lelaki yang sudah 10 tahun menggeluti profesi membuat pernak-pernik kupu-kupu ini, sepanjang masa liburan pasca Idul Fitri 1438 Hijriah dapat menjual sekitar 1.000 keping gantungan kunci dengan aneka model.
Sementara dalam kondisi normal, lanjut dia, biasanya hanya terjual sekitar separuh atau 500 keping per bulan dengan harga Rp5.000 - Rp8.000 per keping.

"Dengan penjualan dua kali lipat itu, otomatis juga memberikan keuntungan karena banyak pernak-pernik terjual," katanya.

Hal senada dikemukakan pedagang lainnya di TWA Bantimurung, Basri.

Dia mengatakan, dengan modal Rp500 ribu untuk pengadaan bahan baku, hasil dari produk pernak-perniknya dapat mencapai Rp900 ribu, sehingga pada musim libur biasanya produksinya ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.

"Umumnya pengujung membeli gantungan kunci kupu-kupu yang sudah diawetkan ini sebagai ole-ole," katanya.
Hal itu dibenarkan salah seorang pengujung, Asrianti asal Manado.

Menurut dia, setelah mudik di kampung halaman dan berekreasi di TWA Bantimurung, maka pernak-pernik gantungan kunci ini akan dijadikan ole-ole buat teman-teman kantornya sepulang ke Manado.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024