Manado (Antara Sulsel) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado, minta supaya tidak ada lagi pemadaman listrik oleh PLN, karena sudah merugikan masyarakat banyak.

"Kami sudah menyampaikan hal tersebut langsung kepada manajer PLN area Manado, Paultje Mangundap, saat menggelar rapat dengar pendapat sebab merupakan keluhan masyarakat kepada kami," kata ketua Komisi B DPRD Manado, Revani Parasan, di Manado, Sabtu.

Parasan mengatakan, pemadaman menjadi masalah klasik yang terus terjadi, seolah tak ada penyelesaian, sehingga mendesak supaya PLN memberikan solusi terbaik untuk menyelesaikan hal tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, kata Parasan, Manager PLN Area Manado, Paultje Mangundap, mengatakan pamadaman listrik yang terjadi bukan kesengajaan.

"Sesuai penjelasan Pak Mangundap, pemadaman terjadi disebabkan oleh dua hal yakni pemeliharaan jaringan dan gangguan alam," katanya.
Menurut Parasan, Mangundap justru mengakui kalau pemadaman yang terjadi bukan hanya merugikan masyarakat tetapi juga PLN sebagai perusahaan yang mengelola listrik negara.

"Karena itu, merekapun mengatakan sangat menyesalkan terjadinya pemadaman, tetapi kalau disebabkan oleh alam, PLN tak bisa berbuat banyak, selain mengupayakan perbaikan secapatnya," katanya.

Menurut Parasan, Mangundap mengatakan, saat ini ketersediaan daya di PLN cukup, dimana pada siang hari mencapai 100 MV dan malam hari 50 MV, sehingga bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat.

Pemadaman listrik memang menjadi masalah yang masih terus terjadi dan dikeluhkan masyarakat, sehingga berbagai masyarakat mengeluhkannya sampai ke DPRD Manado, seperti disampaikan Maria, warga Tuminting.

"Pemadaman jadi seperti minum obat, kadang satu hari sampai tiga kali, sepenjang pekan pasti terjadi, jadi kami minta supaya ada langkah maju dari PLN untuk menyelesaikan semua masalah ini," katanya.

Apalagi kata Maria, tarif listrik naik, seharusnya pelayanan juga menjadi lebih baik, supaya tidak menyebabkan kerugian bagi masyarakat Manado maupun Sulawesi Utara pada umumnya.

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024