Makassar (Antara Sulsel) - Nilai ekspor semua komoditas unggulan Sulawesi Selatan dalam periode Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 28 persen atau dari 87,48 juta dolar AS menjadi 62,70 juta dolar AS.
"Untuk bulan Juni ini, penurunannya sangat besar karena menyentuh angka hampir 30 persen. Kalau di bulan-bulan sebelumnya itu hanya berkisar nol koma hingga satu digit saja," ujar Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, penurunan nilai ekspor itu karena permintaan komoditas unggulan mengalami penurunan, terutama ekspor komoditas unggulan seperti nikel dan kakao.
Berdasarkan data, nikel yang selalu jadi primadona ekspor Sulsel itu, berhasil menyumbangkan angka 45,69 juta dolar AS atau sekitar 72,86 persen dari seluruh nilai ekspor.
Angka 45,69 juta dolar AS itu juga, jika dibandingkan dengan nilai ekspor nikel pada bulan sebelumnya cukup besar sekitar 55,97 persen atau terjadi perbedaan selisih 10,28 juta dolar AS.
Begitu juga dengan komoditas unggulan lainnya seperti kakao atau coklat yang pada Juni ini hanya menyumbang sekitar 970 ribu dolar AS dari 2,73 juta dolar AS pada bulan Mei.
"Memang hampir semua komoditas unggulan kita mengalami penurunan. Naik turunnya permintaan ekspor itu sering terjadi di setiap bulannya," katanya.
Nursam mengaku, selama ini Sulsel selalu menjadikan Nikel dam Kakao sebagai andalan ekspor Sulsel karena kontribusinya yang cukup besar dari masa ke masa.
Namun pada Bulan Mei ini, nilai ekspor kakao tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni pada kisaran 75 persen dari total ekspor selama ini, bahkan pada Juni 2017.
Ia menyatakan, dari seluruh komoditas ekspor, Sulsel masih tetap mengandalkan komoditas nikelnya karena kontribusinya yang hampir tiga perempat nilai ekspor atau sekitar 72,86 persen.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024