Makassar (Antara Sulsel) - Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan program `Cholli` (Creative Home Lae-lae Island) untuk membersihkan Pulau Lae-Lae Makassar, Sulawesi Selatan, dari limbah sampah yang mengganggu keindahan kawasan pulau itu.

Perwakilan Mahasiswa Unhas Makassar Andi Rian Jubhari di Makassar, Selasa, mengatakan Pulau Lae-Lae merupakan salah satu lokasi yang cukup banyak dikunjungi wisatawan lokal dan asing, namun masih menimbulkan masalah lingungan akibat adanya limbah sampah.

Menurut dia, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung di pulau itu terjadi peningkatan jumlah sampah, baik bersumber pengunjung atau limbah masyarakat Pulau lae-Lae dikarenakan di lokasi itu tidak memiliki tempat pembuangan akhir (TPA).

"Berawal dari permasalahan tersebut, kami terinspirasi memberikan solusi dengan menyalurkan ide melalui proposal program kreativitas mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat oleh Kemenristekdikti dengan judul kegiatan Cholli: `Sampah Berkurang Uang Bertambah`,"katanya.

Sampah merupakan salah satu permasalahan serius yang menjadi perhatian di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Makassar, khususnya di Pulau Lae-Lae yang merupakan pulau berpenghuni di dekat Kota Makassar.

Kondisi itulah yang membuat para mahasiswi Fakultas Hukum Unhas masing-masing Andi Rian Jubhari, Anugrah, Mirdawati dan Windaryani untuk memberikan sumbangsihnya terhadap pemecahan masalah tersebut.

Ide kreatif ini mendapat perhatian oleh Kemenristekdikti, dengan lolosnya proposal tersebut untuk memperoleh bantuan dana dalam rangka penyelengaraan kegiatan itu sekaligus berpeluang untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Program ini dilaksanakan di Pulau Lae-Lae dan telah berjalan selama tiga bulan yang dibimbing oleh dosen pengajar Amaliyah, SH,MH, dengan beberapa tahapan yang telah dilaluka antara lain wrkshop keterampilan, pembuatan karya, pameran dan pemasaran.

Khusus kegiatan pameran dilakukan di Anjungan Pantai Losari (Mandar) untuk mengenalkan hasil-hasil karya yang telah dibuat oleh masyarakat Pulau Lae-Lae kepada masyarakat luas antara lain berupa bros, bunga keladi, pohon pinus, tempat gelas, dan tempat tisu.

"Pada tahap ini tim PKMM membagikan brosur kepada pengunjung dan melakukan pemasaran dari satu orang ke orang lain serta melalui media sosial," katanya.

Ia juga berharap program ini bisa mendapat perhatian pemerintah Kota Makassar sebagai salah satu solusi mengurangi jumlah sampah kawasan pulau itu, dan juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga sekitar serta dapat menjadi stimulus bagi pulau-pulau sekitar untuk mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024