Maros (Antara Sulsel) - Pernak-pernik berupa gantungan kunci dan bingkai berbahan kupu-kupu yang sudah diawetkan di Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel.

"Pernak-pernik kupu-kupu atau aneka serangga seperti kumbang dan sebagainya banyak diminati pengunjung yang wisatawan lokal maupun mancanegara," kata salah seorang perajin pernak-penik, Irwan di TWA Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu.

Dia mengatakan, selain menjadi perajin pernak-pernik, juga sekaligus memasarkan hasil produksinya.

Menurut dia, rata-rata pada musim padat pengujung (peak season) bisa menjual sekitar 1.000 keping dalam sepekan dengan harga bervariasi mulai dari Rp5 ribu hingga Rp25 ribu per keping.

"Alhamdulillah, dari hasil penjualan ini dapat menyekolahkan anak-anak," katanya.

Hal senada dikemukakan H Baharuddin. Menurut dia, untuk bahan dasar kupu-kupu tidak terlalu sulit mendapatkan, sudah ada penangkaran kupu-kupu.

Sementara jenis serangga seperti kumbang, dinilai agak kesulitan, karena biasanya harus dicari di alam bebas, karena belum ada penangkaran.

"Untuk kupu-kupu yang dibingkai, biasanya dijual mulai dari harga Rp150 ribu hingga Rp500 ribu per bingkai," katanya.

Pernak-pernik satwa khas di TWA ini menjadi bagian dari promosi pariwisata dari objek wisata di Kabupaten Maros dan sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah setempat.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024