Sungguminasa (Antara Sulsel) - Putra Sampoerna Foundation (PSF) melalui School Development Outreach memgumumkan sebanyak 42 orang guru yang lolos menjadi calon guru inti.

"Dari sekian banyak guru yang mendaftar untuk menjadi pengajar inti di `School Development Outreach` guru dari Kabupaten Gowa yang cukup banyak lolos seleksi," ujar fasilitator School Development Outreach, Fatahuddin Muchtar di Gowa, Rabu.

Ia menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakannya itu adalah hasil kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa yang telah diresmikan sejak 27 Januari 2017.

Tujuan dari kegiatan untuk membangun sistem pembinaan berkesinambungan dan penyediaan akses bagi guru dalam rangka pengembangan profesionalisme guru-guru di Gowa.

"Program ini diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan program Pemkab Gowa sebagai kabupaten pendidikan, yang nantinya para guru inti ini akan menjadi guru pelatih bagi 5.000 guru yang ada di Gowa dalam meningkatkan skillnya sebagai tenaga pengajar," jelasnya.

Lebih lanjut , Fathudin menjelaskan, seleksi ini diikuti oleh 497 orang guru dari jenjang TK, SD, dan SMP. Sampoerna hanya mengambil 42 orang guru dimana lima orang diantaranya nanti sebagai pengelola dan 37 orang guru lainnya menjadi guru inti.

"42 orang guru yang hadir di pengumuman ini merupakan yang terpilih dari tiga tahapan seleksi yang telah dilakukan pihak Sampoerna beberapa bulan lalu. Ada 535 nama guru yang terkirim dan ikut dalam proses pendaftaran secara online yang lolos verifikasi berkas adalah 497 orang guru," lanjut Fatahudin.

Mereka akan mengikuti workshop selama tiga bulan di Gowa. 37 orang itu nanti yang sebagai tutor atau pengajar bagi guru-guru lainnya yang akan dibekali peningkatan mutu, yang terpilih ini berasal dari 7 Paud, 14 SD sisanya dari guru SMP.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setkab Gowa, H Marsuki M mengatakan 42 guru ini adalah sebagian guru di Gowa yang berbahagia karena ratusan guru yang mendaftar hanya 42 yang terkualifikasi terbaik berdasarkan penilaian dari pihak Sampoerna.

Karena itu, dirinya mengimbau agar para calon guru inti ini memanfaatkan sebaik-baiknya momen tersebut dan bisa menjadi teladan bagi para guru di Gowa.

"Tolong kepada semua calon guru inti untuk tidak main-main dalam program ini dan lebih diminta untuk disiplin, beretika dan berkarakter. Para guru yang lulus harus jaga nama baik Pemkab dan Sampoerna karena sasaran utama disini adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan Gowa. Jangan ada niat untuk saling bersaing diantara guru inti," terang Marsuki.

Sebelumnya, kata Marsuki, Pemkab juga telah bekerjasama dengan Sampoerna untuk pembinaan sebanyak 40 orang anak SMP yang disekolahkan hingga sampai bekerja di bawah naungan Sampoerna Foundation baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.

Pengumuman ini turut dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan Gowa, Andi Budiman, Kabid Bidang Pendidikan SMP Disdik Gowa, Johar dan Kabid Pendidikan Dasar SD Disdik Gowa, Taufik, dirangkai dengan workshop awal yang diikuti para guru calon guru inti yang lolos tersebut.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024