Bantaeng (Antara Sulsel) - Technopark Bantaeng dinilai salah satu yang paling sukses dan dapat menjadi percontohan untuk technopark yang lainnya, kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

"Bantaeng kalau sudah mandiri bisa menjadi contoh technopark yang lainnya," katanya saat melakukan peninjauan di Bantaeng, Sabtu.

Ia menuturkan bahwa model technopark di Bantaeng maju dalam bidang pertanian, di antaranya mengembangkan lima komoditas benih di technopark, yakni padi, rumput laut, jagung, ikan nila, dan talas satoimo.

Benih-benih tersebut dipilih berdasarkan hasil kajian analisis potensi unggulan daerah Kabupaten Bantaeng.

Agar terus berkembang, kata Menteri Nasir, technopark perlu terintegrasi dengan sekolah vokasi untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli.

Untuk mendapatkan nilai lebih, ke depan diharapkan Technopark Bantaeng tidak hanya mengembangkan benih dan menghasilkan produk pertanian, tetapi juga menghasilkan produk jadi.

"Masyarakat Bantaeng dapat nilai lebih dari yang ada mudah-mudahan Techno Park Bantaeng tidak hanya penyiapan benih, ke depan ada hilir juga," ucap Menristekdikti.

Tidak cukup hanya di hulu, nilai lebih tinggi akan diraup oleh warga dengan pengembangan hilir lebih baik.

Dalam pembangunan kawasan Technopark Bantaeng, BPPT dan Pemkab Bantaeng bersama menyiapkan langkah strategis yang akan ditempuh untuk mewujudkan Technopark Bantaeng sebagai pusat perbenihan di kawasan Indonesia bagian timur.

  Sesuai dengan RPJMN 2015 s.d. 2019, BPPT adalah salah satu lembaga yang ditunjuk untuk melaksanakan program nasional Quick Win Pengembangan 100 technopark/science park.

Pewarta : Dyah Dwi A
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024