Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) mempersilahkan atau tidak mempersoalkan jika ada warga pulau terluar dari daerahnya yang lebih memilih berobat ke Bali atau Nusa Tenggara Timur (NTT) jika memang kondisinya gawat atau darurat.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Selasa, mengatakan jika memang cukup banyak masyarakat yang tinggal di pulau terluar memang lokasinya lebih dekat dengan Bali atau NTT dibandingkan Makassar atau Kabupaten Pangkep.

"Kita punya pulau, dua jam dari Bali sementara untuk ke Makassar menempuh delapan sampai 12 jam. Jadi jangan hanya fokus soal pelayanan namun harus dilihat dulu letak geografis dan tingkat kedaruratannya," kata dia.

Menurut dia, jika rujukan memang lebih dekat dan sudah dalam keadaan darurat atau butuh penanganan medis yang cepat, maka sah-sah saja jika masyarakat atau pasien lebih memilih berobat ke Bali atau ke Lombok NTT.

Gubernur Sulsel dua periode itu menjelaskan, pemerintah sebenarnya sudah memiliki puskesmas kapal termasuk di Makassar. Namun demikian, kata dia, waktu untuk menjangkau juga membutuhkanwaktu berjam-jam.

Oleh karena itu, lanjut dia, maka jika pasien sudah dalam kondisi darurat dan butuh penanganan medis yang cepat, maka tidak salah jika mengambil rujukan ke provinsi lain yakni NTT ataupun Bali.

"Kita lihat tingkat kedaruratan dari pasien yang memang menentukan meskipun warga Sulsel. Oleh karena itu dalam pengertian harus di rujuk keluar provinsi, maka saya kira tetap harus dilihat tingkat darurat pasien,"katanya.

Beberapa masyarakat yang berada di pulau terluar Sulsel atau masuk wilayah Kabupaten Pangkep dan kepulauan, memang tidak jarang yang lebih memilih berobat ke luar provinsi dibandingkan harus berobat ke Makassar.

Perjalanan atau jarak tempuh untuk ke Makassar yang lebih jauh dibandingkan ke NTT atau Bali menjadi alasan masyarakat sehingga lebih memilih berobat keluar provinsi.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024