Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Kementerian Agama Sulawesi Selatan Abd Wahid Tahir menegaskan jika Travel Meida Wisata Tour yang memberangkatkan 40 calon haji ilegal tidak memiliki izin haji khusus.

"Yang kami tahu itu mereka (travel) tidak memiliki izin berangkatkan haji khusus, cuma umroh saja," ujar Abd Wahid Tahir di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, travel hanya bisa memberangkatkan warga atau pengguna jasa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) seperti jika dia tujuannya adalah ibadah yakni umroh dan haji.

Akan tetapi, khusus untuk haji, pemerintah hanya memberikan kewenangan pengelolaannya itu kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk pemberangkatan haji reguler.

Sedangkan untuk pemberangkatan ibadah haji selain dari jalur reguler yakni dipihakketigakan kepada masyarakat atau swasta dalam hal ini travel yang memang memiliki izin khusus yakni Travel Haji dan Umroh.

"Yang memiliki izin haji khusus itu tidak semua travel dan jumlahnya sangat sedikit. Mungkin tidak sampai 10 travel. Kalaupun ada izin haji khususnya, pembayarannya pun langsung kepada rekening Kemenag dan berangkatnya dari Jakarta," katanya.

Sebelumnya, petugas imigrasi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar berhasil menggagalkan pemberangkatan 46 calon haji ilegal yang akan berangkat ke Arab Saudi dengan melalui beberapa negara.

"Kita apresiasi semua pihak yang berhasil menggagalkan pemberangkatan 46 orang itu karena memang ilegal," jelas Abd Wahid Tahir di Asrama Haji Sudiang Makassar.

Ia mengatakan, keberhasilan petugas imigrasi menggagalkan keberangkatan 40 orang calon haji itu termasuk enam orang petugas travel karena adanya kejelian melihat mereka di ruang tunggu.

Rencananya, 46 calon haji ini akan berangkat terlebih dahulu ke Singapura kemudian ke Kolombo, Srilangka dengan menggunakan pesawat Silk Air, pada pukul 01.00 Wita.

Setelah melewati rute Singapura, mereka akan ke Kolombo, Srilangka dan selanjutnya akan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi dengan menggunakan pakaian ihram dan bergabung dengan para jmaah calon haji lainnya.

"Jadi saya ditelepon malam-malam dan disampaikan kalau akan ada pemberangkatan calon haji ke Arab Saudi. Saya kemudian berangkat langsung ke bandara dan bertemu mereka sambil mewawancarainya. Mereka kaget saja karena rencana keberangkatannya itu bocor," katanya.

Berdasarkan hasil wawancaranya dengan para calon haji itu, mereka yang akan berangkat adalah gabungan warga dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dengan terlebih dahulu mengurus visa ziarah.

"Jadi mereka ini mengurus visa ziarah dan bukan untuk berhaji. Saya lihat langsung paspor dan visanya. Untung mereka tidak jadi berangkat karena kalau berangkat dan ketahuan di sana akan repot kita," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024