Mamuju (Antara Sulbar) - Lomba perahu tradisional atau Sandeq Race turut memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Kamis.
Pelepasan peserta Sandeq Race yang dilaksanakan di kawasan Jalan Arteri Kabupaten Mamuju tersebut, dilakukan langsung Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar bersama Kapolda Brigjen Polisi Nandang dan Komandan Korem 142 Tatag Kolonel Inf Taufiq Shobri.
Pelepasan peserta lomba perahu Sandeq yang ditandai tembakan keudara oleh Gubernur itu, juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar, Kapolres Mamuju serta para Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah setempat.
"Lomba perahu tradisional tercepat di dunia atau Sandeq Race Provinsi Sulbar ini, merupakan rangkaian kegiatan dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2017," ujar Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar.
Lomba perahu tradisional khas Mandar tersebut, diikuti 20 perahu Sandeq.
Perlombaan akan berlangsung selama 10 hari yakni mulai 17 hingga 27 Agustus 2017 dengan rute dari Kabupaten Mamuju menuju Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada hari pertama, para peserta menempuh rute Mamuju-Deking, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Setelah menginap di Pit Stop Deking, para peserta kemudian melanjutkan lomba ke Kabupaten Polewali Mandar hingga ke Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan kemudian ke Kota Makassar pada 27 Agustus 2017.
Selain itu, panitia Sandeq Race juga menggelar acara pasar malam di Deking dengan bekerjasama masyarakat setempat.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya agar perahu tradisional Sandeq dapat diakui dunia internasional sebagai ikon budaya Mandar. Tidak hanya itu, Sandeq punya `branding` atau merek khusus agar dunia internasional mengetahui bahwa Sandeq Race sebagai milik budaya Mandar dan diharapkan sudah menjadi agenda rutin yang dapat dinikmati oleh masyarakat internasional," tutur Gubernur
"Jika dunia internasional mengenal Sulsel dengan perahu pinisinya, maka dunia internasional mengenal Sulbar dengan Lerahu Sandeqnya," ujarnya.
Pelepasan peserta Sandeq Race yang dilaksanakan di kawasan Jalan Arteri Kabupaten Mamuju tersebut, dilakukan langsung Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar bersama Kapolda Brigjen Polisi Nandang dan Komandan Korem 142 Tatag Kolonel Inf Taufiq Shobri.
Pelepasan peserta lomba perahu Sandeq yang ditandai tembakan keudara oleh Gubernur itu, juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar, Kapolres Mamuju serta para Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah setempat.
"Lomba perahu tradisional tercepat di dunia atau Sandeq Race Provinsi Sulbar ini, merupakan rangkaian kegiatan dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2017," ujar Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar.
Lomba perahu tradisional khas Mandar tersebut, diikuti 20 perahu Sandeq.
Perlombaan akan berlangsung selama 10 hari yakni mulai 17 hingga 27 Agustus 2017 dengan rute dari Kabupaten Mamuju menuju Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada hari pertama, para peserta menempuh rute Mamuju-Deking, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Setelah menginap di Pit Stop Deking, para peserta kemudian melanjutkan lomba ke Kabupaten Polewali Mandar hingga ke Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan kemudian ke Kota Makassar pada 27 Agustus 2017.
Selain itu, panitia Sandeq Race juga menggelar acara pasar malam di Deking dengan bekerjasama masyarakat setempat.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya agar perahu tradisional Sandeq dapat diakui dunia internasional sebagai ikon budaya Mandar. Tidak hanya itu, Sandeq punya `branding` atau merek khusus agar dunia internasional mengetahui bahwa Sandeq Race sebagai milik budaya Mandar dan diharapkan sudah menjadi agenda rutin yang dapat dinikmati oleh masyarakat internasional," tutur Gubernur
"Jika dunia internasional mengenal Sulsel dengan perahu pinisinya, maka dunia internasional mengenal Sulbar dengan Lerahu Sandeqnya," ujarnya.