Bulukumba (Antara Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, melakukan sosialisasi dan pencanangan program nasional Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat).

"Apabila Gema Cermat ini sudah menjadi pembiasaan masyarakat, Saya kira tidak ada penghargaan yang bisa melebihi pencapaian dari kualitas hidup masyarakat sehat tersebut," kata Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali saat membuka sosialisasi dan pencanangan gema cermat disaksikan anggota DPR RI Syamsul Bachri, Ketua DPRD Bulukumba  Andi Hamzah Pangki dan Direktur Pelayanan Kefarmasian Kemenkes R Dettie Yuliati di Bulukumba, Selasa.

Menurut bupati, obat sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat di kehidupan sehari-hari, seseorang biasanya menyimpan obat, baik di rumah, kantor, maupun di mobil, tanpa menyadari dirinya sudah ketergantungan atas obat tersebut. Dia memberi contoh ketika sakit kepala, maka orang memiliki obat favoritnya masing-masing.
 
Terkait hal tersebut,  Sukri meminta kepada para apoteker untuk selalu memberikan nasehat dan pemahaman kepada masyarakat yang membeli obat tanpa resep, sehingga warga pun semakin tahu menggunakan obat yang sesuai.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Kefarmasian Kemenkes R Dettie Yuliati mengatakan, gerakan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar.

Selain itu,  untuk meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar dan meningkatkan penggunaan obat secara rasional.  

Dettie menambahkan, kurangnya pemahaman yang memadai dari masyarakat terkait penggunaan obat seperti antibiotik menjadi alasan mengapa program Gema Cermat ini dicetuskan.

"Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan  35,2 persen rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi," ungkapnya.

Menurut Dettie, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terlebih dahulu pihaknya memberikan pelatihan kepada 45 apoteker dari rumah sakit, puskesmas, maupun penanggungjawab apotik sebagai "agent of change" di masyarakat.

Sosialisasi dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen, mulai dari organisasi profesi kesehatan, organisasi pemuda dan mahasiswa serta organisasi perempuan.

Pewarta : Syamsurya Pratama
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024