Makassar (Antara Sulsel) - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) yang tersebar di Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini baru melayani sekitar 60 persen dari total kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Hasanuddin Kamal di Makassar, Rabu, mengatakan jumlah kebutuhan air bersih itu masih jauh bila dibandingkan dengan presentase nasional yang berada di atas 70 persen.

"Untuk layanan PDAM yang ada di seluruh kabupaten dan kota di Sulsel saat ini masih begitu rendah. Padahal Sulsel memiliki cukup banyak sumber air baku yang bisa dimanfaatkan," katanya.

Ia menjelaskan meskipun memiliki sumber air baku yang begitu besar, namun tentu kondisi tersebut tidak sama dengan di Jawa,

Direktur Utama PDAM Kabupaten Gowa itu mengatakan konsentrasi penduduk di kabupaten/kota di Sulsel memang meluas karena letak antarrumah penduduk saling berjauhan, sehingga biaya yang dibutuhkan PDAM untuk menjangkau kawasan pemukiman cukup besar.

"Kondisi inilah yang masih menjadi kendala dan pekerjaan rumah bagi PDAM di setiap kabupaten dan kota di Sulsel agar bisa memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat," ujarnya.

Berbeda dengan di Pulau Jawa, kata dia, jika panjang pipa PDAM satu kilometer sudah bisa melayani 1.000 penduduk, tetapi di Sulsel untuk melayani penduduk membutuhkan pipa sekian ratus kilometer akibat sebaran penduduk yang tidak merata.

"Itulah yang menjadi salah satu kendala kita di Sulsel sehingga presentasi pencapaian belum begitu maksimal," ujarnya seraya menyebutkan umumnya berada di wilayah utara seperti Kabupaten Pinrang, Enrekang, Barru dan Kepulauan Selayar.

"Jadi tentu persoalan sebaran penduduk yang tidak merata inilah yang masih menjadi tantangan bagi kita ke depan," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024