Makassar (Antara Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) menyatakan pada Juli 2017 sebanyak 3.331 ekor sapi di Sulawesi Selatan telah diasuransi ke Perseroan Terbatas Asuransi Jasindo (Persero).

Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kantor Regional 6 OJK Sulampua Andi Muhammad Yusuf di Makassar, Rabu, mengatakan jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan pada Juni 2017 yang baru mencapai 2.065 ekor.

"Jumlah sapi yang telah diasuransikan mengalami penigkatan yang signifikan hingga mencapai 1.266 ekor selama satu bulan,"katanya.

Ia menjelaskan, dari total 3.331 ekor sapi yang telah terkaver itu untuk nilai pertanggungannya yakni sebesar Rp33.310.000.000.

Sementara untuk daerah yang paling tinggi asuransi sapinya berdasarkan data yang ada yakni Kabupaten Sinjai yang mencapai 1.048 ekor sapi.

Disusul kemudian Kabupaten Gowa (548 ekor), Bulukumba (497 ekor), Barru (450 ekor), Sidenreng Rappang (406 ekor), Maros (247 ekor), Pinrang dan Kabupaten Pangkep masing-masing sebanyak 74 dan 61 ekor sapi.

Pada akhir Desember 2016, OJK mencatat baru mencapai 4.451 sapi sehingga masih kurang 18.549 sapi untuk mewujudkan target awal.

Jadi jika sampai Juli telah tercatat 3.331 ekor sapi maka tentu masih begitu besar kuota yang dibutuhkan untuk memenuhi target.

Kondisi itupun membuat Jasindo dan OJK terus bekerja dan melakukan sosialisasi kesejumlah daerah yang selama ini menjadi penghasil sapi di Sulsel seperti Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Luwu Utara, Sinjai termasuk Kota Parepare.

Jika ikut mengasuransikan ternaknya, para pemilik memang banyak mendapatkan kemudahan seperti tidak perlu lagi khawatir terjadi pencurian ternak bahkan jika ternak peliharaan warga mati sebab dengan asuransi, peternak bisa mendapatkan uang pengganti.

Selain iru, program asuransi ternak memang menjadi produk yang diharapkan semakin mempermudah peternak dalam melakukan peminjaman modal ke bank.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024