Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengajak pengusaha Tionghoa yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulsel untuk turut bersama membangun wilayah ini.

"Saat ini uang yang beredar di Sulsel mencapai lebih dari Rp398 triliun, semua ini tidak terlepas dari kerja sama kita semua, tapi tugas kita belum selesai masih banyak hal yang harus kita lakukan," kata Syahrul pada Silaturahmi dengan PSMTI Sulsel di Makassar, Kamis.

Menurut Syahrul dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Sulsel, seharusnya perekonomian Sulsel mampu tumbuh lebih baik dibandingkan Malaysia atau Singapura.

"Malaysia pendapatan perkapitanya sudah di atas Rp90 juta, sementara kita baru Rp53 juta, padahal dari sisi sumber daya kita tidak kalah," ucapnya.

Malaysia dan Singapura, lanjutnya, mampu memiliki perekonomian yang kuat dan maju karena pemerintahan di negara tersebut didukung oleh kalangan pengusaha.

"Karena itu pengusaha penting," imbuhnya.

Gubernur memaparkan dalam sembilan tahun terakhir berbagai kemajuan berhasil dicatatkan Sulsel. Jumlah uang yang beredar misalnya, meningkat dari Rp8,5 triliun menjadi lebih dari Rp398 triliun. Angka kemiskinan juga berhasil ditekan hingga di bawah 10 persen.

Gubernur juga menyinggung pembangunan sejumlah proyek infrastruktur raksasa yang kini tengah digenjot pemerintah, diantaranya pembangunan Makassar New Port, perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, hingga jalur Kereta Api Trans Sulawesi.

Karenanya, gubernur mengajak para pengusaha yang hadir untuk terus bersinergi bersama pemerintah dalam mendukung pembangunan Sulsel.

"Masih banyak kerja kita yang harus kita selesaikan," kata Syahrul.

Sementara Ketua PSMTI Sulsel Willianto Tanta mengatakan pihaknya mendukung berbagai program yang dilakukan pemerintah.

PSMTI, kata dia, secara khusus bergerak di bidang sosial dan telah berkontribusi melakukan berbagai kerja sosial termasuk memberikan santunan dan pelayanan kesehatan.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024