Makassar (Antara Sulsel) - Perpaduan kedua tokoh Sulawesi Selatan Nurdin Halid dan Aziz Qahhar Mudzakkar yang maju berpasangan pada Pemilihan Gubenur Sulawesi Selatan (Sulsel) 2018 gebrakan progam dinantikan masyarakat.

"Saya menangkap, perpaduan ketokohan Nurdin-Aziz memang menjadi daya tarik kuat dalam perjalanan politik Pilgub saat ini," kata Idrus Marham, di Rumah Pemenangan NH-Aziz di Makassar, Jumat.

Menurut Presiden Gerakan Nurdin Halid (GNH-17) ini menyebut tren positif yang sedang berjalan saat ini, pasangan Nurdin-Aziz sedikit banyak dipicu rasa penasaran masyarakat kepada dua tokoh nasional tersebut.

Pihaknya mengaku optimistis dengan keyakinan besar kecenderungan masyarakat akan memberi kesempatan keduanya memimpin Sulsel.

Idrus menjelaskan kualitas personal keduanya ada plus minus. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Nurdin dikenal sangat berani mengambil keputusan-keputusan berisiko dan didampingi sosok Aziz yang kharismatik.

"Perjalanan karir Nurdin ada positif dan ada negatif dengan segala tantangannya, justru itu yang menjadikannya pemimpin matang secara emosional, intelektualitas, spiritual. Ini yang harus dilihat sekarang," papar Sekjen DPP Golkar itu.

Sementara Sekretaris Golkar, Abdillah Natsir pada kesempatan itu menyebutkan, nilai tambah lain dari kemajuan politik yang diterima pasangan ini tidak terlepas dari gagasan dan program yang berhasil diterima masyarakat.

"Membangun kampung yang diusung Nurdin-Aziz memang gagasan yang sangat menyentuh kebutuhan daerah dan pelosoknya. Pendekatan program itu yang sangat bisa diterima masyarakat," katanya.

Program pasangan ini dengan gagasan Tri Karya Pembangunan. Ketiganya adalah pembangunan berbasis infrastruktur, pembangunan berbasis kerakyatan, dan pembangunan berbasis kearifan lokal.

"Program inilah yang menjadi instrumen utama untuk bangkit dan jaya bersama rakyat," ujar Bakal Calon Bupati Pinrang ini.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024