Makassar (Antara Sulsel) - Bursa Informasi Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) menggelar seminar inspiratif menapak masa depan di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie, Makassar.
"Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara yang memiliki masing-masing keahlian dan akan memberikan inspirasi bagi semua orang," kata Ketua Panitia Sherly Heumasse disela-sela pembukaan seminar tersebut di Makassar, Sabtu.
Kegiatan yang digelar pagi hingga sore ini menampilkan sejumlah pembicara yakni penggagas media sosial Mansyur Rahim yang membahas seputar transportasi publik di masa depan.
Kemudian ahli Biologis Imran Lapong membahas rumput laut dan ekonomi biru adalah indigo Indonesia. Juga menampilkan pembicara dari luar negeri Violet Rish tentang "A Utopia For My Daughter".
Sementara Hilmi seorang pengusaha mengulas tentang penggunaan minyak jelantah atau minyak bekas penggorengan untuk masa depan.
Tak kalah menariknya pembahasan yang dikemukakan Pembuat Film Yandy Laurens tentang bagaimana membuat film untuk kepentingan masa depan.
Kegiatan yang digelar BaKTI tersebut ungkap Sherly itu tidak dipungut biaya dan bebas untuk umum, karena kegiatan tersebut untuk memberikan wawasan seluas-luasnya bagi masyarakat.
"Antusiasme mengikuti kegiatan ini terlihat dari pendaftar yang melebihi kapasitas yang kami siapkan yakni 250 orang," ujarnya.
"Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara yang memiliki masing-masing keahlian dan akan memberikan inspirasi bagi semua orang," kata Ketua Panitia Sherly Heumasse disela-sela pembukaan seminar tersebut di Makassar, Sabtu.
Kegiatan yang digelar pagi hingga sore ini menampilkan sejumlah pembicara yakni penggagas media sosial Mansyur Rahim yang membahas seputar transportasi publik di masa depan.
Kemudian ahli Biologis Imran Lapong membahas rumput laut dan ekonomi biru adalah indigo Indonesia. Juga menampilkan pembicara dari luar negeri Violet Rish tentang "A Utopia For My Daughter".
Sementara Hilmi seorang pengusaha mengulas tentang penggunaan minyak jelantah atau minyak bekas penggorengan untuk masa depan.
Tak kalah menariknya pembahasan yang dikemukakan Pembuat Film Yandy Laurens tentang bagaimana membuat film untuk kepentingan masa depan.
Kegiatan yang digelar BaKTI tersebut ungkap Sherly itu tidak dipungut biaya dan bebas untuk umum, karena kegiatan tersebut untuk memberikan wawasan seluas-luasnya bagi masyarakat.
"Antusiasme mengikuti kegiatan ini terlihat dari pendaftar yang melebihi kapasitas yang kami siapkan yakni 250 orang," ujarnya.