Makassar (Antara Sulsel) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan menemui Kapolda sebagai upaya untuk memperkuat sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dalam menghadapi pilkada serentak pada 2018.

"Sore ini kita rencana melakukan audiensi dengan Kapolda Sulsel. Tentu saja tujuan kita untuk bagaimana agar sentra Gakkumdu semakin diperkuat posisinya kedepan," kata Ketua Bawaslu Sulsel, La Ode Arumahi di Makassar, Selasa.

Sentra Gakkumdu yang terdiri dari tiga unsur pengawas pemilu, penyidik polri, jaksa penuntut umum, sejauh ini memang dianggap belum atau kurang bersinergi. Kondisi itulah yang harus segera diantisipasi agar peran serta gakkumdu memang bisa berjalan maksimal khususnya pada pilkada serentak di Sulawesi Selatan pada 2018.

Ia menjelaskan, selain bertemu dengan Kapolda, pihaknya lebih dulu menggelar pendidikan tindak pidana pemilu bagi 25 penyidik dari setiap kapolres yang ada.

Para penyidik tersebut diajarkan tentang mekanisme, tugas dan pola tata kerja Gakumdu berdasarkan peraturan bersama Ketua Bawaslu RI, Kapolri dan Kepala Kejaksaan Agung.

"Dua minggu lalu, sebanyak 25 penyidik polres datang belajar soal pendidikan pidana pemilu ke Bawaslu. Peserta pelatihan di Batua lalu kemudian dibawa untuk belajar pendidikan di Bawaslu Sulsel," ujarnya.

Selanjutnya seminggu kemudian, saya juga diundang untuk membawakan materi dalam rapat koordinasi dengan kasat intel di Polda Sulsel tentang pemetaan potensi konflik pemilu.

Termasuk pula dengan pihak kejaksaan, dirinya mengaku sengaja meminta waktu agar bisa bertemu langsung untuk membahas dan berkoordinasi dalam rangka penguatan gakkumdu.

"Kita akan terus melakukan penguatan-penguatan kerja sama dengan instansi terkait termasuk kejaksaan. Saya minta waktu untuk ketemu agar semakin kuat karena didukung penuh dengan institusi yang ada," jelasnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024